Ratusan peserta demo yang terdiri dari buruh, mahasiswa, dan masyarakat sipil yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) dicegat aparat kepolisian berpakaian alat pelindung diri (APD) saat mereka hendak mengepung Istana Kemerdekaan, Kamis (28/10).
Ratusan peserta aksi itu berhenti di sekitar kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, puluhan aparat berdiri bersaf hingga beberapa lapis guna mengadang para peserta aksi. Di barisan paling depan terdapat belasan Polwan. Di belakangnya terdapat belasan aparat menggunakan APD berwarna putih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada lapis ketiga, polisi membentangkan kawat berduri yang menutup dua ruas Jalan Merdeka Barat. Setelah kawat itu, belasan aparat juga tampak bersiaga.
Di belakang lima lapis pengamanan itu, aparat menyiagakan kendaraan lapis baja barikade polisi, beberapa mobil pengurai massa, dan barracuda.
Melalui mobil Raisa, aparat meminta agar barisan massa aksi yang berada di belakang agar lebih teratur.
"Tolong yang di belakang itu lebih teratur. Yang depan terima kasih sudah sesuai prokes," kata polisi.
Permintaan ini lantas ditanggapi massa aksi buruh-mahasiswa. Melalui mobil komando, mereka meminta peserta aksi agar lebih teratur.
Meski ditutup, massa aksi tidak melawan. Massa aksi yang berada di barisan paling depan kemudian duduk bersila di atas aspal dengan menjaga jarak satu sama lain.
Di belakang mereka, beberapa peserta aksi terus berorasi melalui mobil komando. Mereka menyoroti dua tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Mereka menilai kepemimpinan kedua Presiden Jokowi gagal menyejahterakan rakyat.
Sebelumnya, Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) Nining Elitos memperkirakan jumlah massa aksi yang tergabung dalam Gebrak sekitar 1.000 orang. Sementara, dari kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berjumlah sekitar 200 orang.
"Kalau dari Gebrak 1.000...kalau masyarakat sipil dan beberapa kan tergabung dalam Gebrak. Nah, memang kita koordinasi (kemarin) dengan kelompok BEM itu ada sekitar 200-an" kata Nining saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Kamis (28/10).
Sementara itu, sebanyak 1.955 aparat gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan Satpol PP DKI Jakarta mengawal jalannya aksi ini.
"1.955 personel gabungan TNI-Polri dan pemprov dan kawat berduri," kata Kesubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat AKP Sam Suharto dalam pesan tertulis.
(iam/gil)