Waspada Gelombang 3, Pemerintah Diminta Lebih Aktif Testing-Tracing
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai penghapusan cuti bersama natal sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko gelombang ketiga penularan virus corona (Covid-19) di Indonesia masih belum cukup.
Pemerintah pun diminta lebih menggencarkan strategi utama penanggulangan pandemi Covid yakni testing, tracing, dan treatment (3T). Dicky meminta pemerintah lebih aktif, utamanya dalam testing dan tracing.
Pasalnya, Dicky menyebut masih terdapat ancaman dari sejumlah varian baru mutasi virus SARS-CoV-2 yang berpotensi memberikan dampak buruk pada penanganan pandemi di nusantara. Untuk itu, ia juga meminta pemerintah lebih agresif dalam melakukan pemantauan varian baru melalui metode whole genome sequencing (WGS).
"Penghapusan cuti itu langkah yang cukup membantu ya. Namun bicara mencegah lonjakan kasus tidak bisa single intervention, kita juga masih ada PR karena terbatasnya WGS kita. Varian Delta yang belum selesai lho ini, dan juga varian baru lain," kata Dicky saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (28/10).
Selain itu, Dicky juga menilai capaian vaksinasi di Indonesia masih rendah. Per 28 Oktober pukul 12.00 WIB baru 71.099.869 orang dari sasaran 208.265.720 orang yang baru menerima vaksinasi lengkap. Artinya, baru 34,14 persen warga yang sudah mendapatkan proteksi lengkap dari pemberian vaksin.
Dicky menyebut daya imunitas yang dimiliki warga baik melalui antibodi alamiah melalui infeksi maupun melalui vaksinasi akan semakin menurun dengan berjalannya waktu. Dengan kondisi itu, maka penularan Covid-19 akan kembali mudah terjadi secara masif di tengah relaksasi pada mobilitas warga yang terjadi seperti saat ini.
"Tapi kita memiliki bekal daripada tahun lalu, karena ada vaksinasi. Namun baru 30 persenan yang full mendapat vaksin di Indonesia, ini harus dikejar dalam waktu relatif singkat untuk menambah masyarakat yang memiliki proteksi sebagai barier terhadap kelompok yang rawan," jelasnya.
Dicky juga meminta agar pemerintah benar-benar melakukan pengawasan terhadap mobilitas dan perilaku warga dalam beberapa bulan ini. Misalnya, para pekerja selalu dipantau riwayat perjalanan liburan hingga instruksi agar tidak boleh libur luar kota pada waktu dekat ini.
Strategi Testing - Tracing Lebih Aktif dari Pemerintah
Selain itu, strategi utama dari pengendalian pandemi Covid-19 yakni testing, tracing, dan treatment (3T) tidak boleh dilupakan. Pemerintah menurutnya harus terus menggenjot testing dan tracing secara optimal dan semaksimal mungkin.
Masyarakat juga diberikan beban serupa dalam upaya mencegah gelombang tiga Covid-19 yang diprediksi terjadi akhir tahun atau awal tahun di Indonesia. Dicky meminta masyarakat secara sadar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan covid-19 dalam setiap aktivitasnya.
"Harus ada strategi testing yang lebih aktif ke komunitas ya, yang bukan hanya simptomatik tapi yang asimptomatik juga termasuk diperiksa dan dilacak," ujar Dicky.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sebelumnya memastikan cuti bersama natal dihapus pemerintah. Hal tersebut, katanya, untuk meminimalisasi risiko gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia.
Muhadjir menyatakan sejak jauh hari pemerintah telah melakukan langkah antisipatif kemungkinan gelombang pergerakan masyarakat dengan memangkas tanggal merah dan cuti bersama, termasuk saat momen natal dan tahun baru.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pun sudah mewanti-wanti segenap masyarakat Indonesia untuk tetap waspada terhadap penularan covid-19, kendati jumlah sebaran kasus covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Ganip Warsito menyebut kewaspadaan juga harus ditambah mengingat Indonesia berpotensi 'dihantam' gelombang tiga covid-19 yang diprediksi terjadi akhir tahun 2021.
(khr/ain)