Panitia Muktamar NU Terbentuk, Eks Mendikbud M Nuh Jabat Ketua SC
Jelang Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34, di Lampung, Desember, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Muhammad Nuh ditetapkan sebagai Ketua Komite Pengarah (Steering Committee).
Mendampingi Nuh yang juga merupakan salah satu Ketua PBNU, Katib PBNU Asrorun Niam Soleh dipilih menjadi Sekretaris SC.
"Kemarin sore, Rabu (27/10), dilaksanakan rapat perdana panitia Muktamar NU ke-34, dipimpin Ketua SC M Nuh dan Sekretaris SC Asrorun Niam," kata Asrorun dalam keterangannya yang sudah dikonfirmasi, Jumat (29/10).
Menurutnya, Ketua Organizing Committee (OC) atau Ketua Panitia Muktamar dipimpin oleh Ketua PBNU Imam Aziz, didampingi oleh Ketua PBNU lainnya Syahrizal sebagai Sekretaris OC.
Ia juga memastikan bahwa Muktamar NU tetap dilaksanakan di Lampung. Namun, penyelenggaraan itu diharuskan berkoordinasi dengan pemerintah khususnya terkait dengan pengendalian Covid-19.
"Dilaksanakan secara hybrid. Skenario dipusatkan di 3 tempat. Pembukaan di Pesantren Darussa'adah dan diikuti oleh peserta di lokasi, di UIN Lampung dan Universitas Malahayati," kata Asrorun.
Lebih lanjut, Asrorun mengatakan panitia Muktamar NU berkomitmen mewujudkan agenda pengambilan tertinggi di NU itu sebagai forum yang sejuk.
"Di samping sukses penyelenggaraan muktamar nanti diharapkan bisa mewujudkan kebersamaan serta kontribusi pemikiran untuk kemaslahatan masyarakat dan bangsa," tambahnya.
Terpisah, Ketua PBNU Marsudi Suhud turut mengkonfirmasi bahwa panitia Muktamar NU ke-34 sudah terbentuk. Beberapa nama seperti M. Nuh menjabat sebagai Ketua SC dan Imam sebagai Ketua OC.
"Benar itu. Udah terbentuk ya," kata Marsudi.
Marsudi juga menjelaskan bahwa penyelenggaraan Muktamar NU akan digelar secara hybrid, baik secara langsung dan daring. Meski demikian, ia mengatakan penyelenggaraan Muktamar wajib mendapatkan izin dari pemerintah.
"Kalau enggak diizinkan kan ini tergantung Pemerintah. Karena kerumunan sih. Tapi persoalannya di bulan Desember itu dibatasi orang bergerak. Ya kita akan ikuti pemerintah nanti," ucap pengasuh Ponpes Ekonomi Darul Ukhuwah, Kedoya, Jakarta ini.
Lihat Juga : |
Diketahui, Muktamar NU kali ini sudah diramaikan dengan sejumlah pencalonan. Selain petahana Said Aqil Siroj, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya pun sudah jauh-jauh hari mengklaim sejumlah dukungan.
"Mungkin ini sudah hampir 80 persen [dukungan dari PWNU dan PCNU se Indonesia]," aku Gus Yahya, usai menggelar pertemuan dengan PWNU dan PCNU se Jatim, di Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Sabtu (16/10).
Kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini mengatakan dukungan kepadanya juga berasal dari PWNU Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Kalimantan, hingga wilayah Maluku.
Jika dukungan dari semua pengurus cabang telah didapatkan. Maka, kata Gus Yahya, ia bisa merumuskan dan menyampaikan apa saja yang akan dilakukan ketika menjabat sebagai ketum PBNU.
(arh/rzr/frd/arh)