Pecatan TNI Tewas Usai Duel dengan Sopir Taksi Online di Makassar
Warga dikejutkan dengan temuan mayat seorang pria yang dalam posisi tertelungkup di dalam saluran irigasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (30/10) dini hari.
Mayat yang ditemukan tersebut diketahui bernama, Herman (39) warga Kabupaten Maros dan pecatan anggota TNI Angkat Udara (AU) mengalami luka tusuk di bagian dada sebelah kanannya hingga tewas seketika.
Diduga sebelum tewas, Herman sempat berduel dengan dengan seorang sopir taksi online, bernama, Muh Saleh (26) warga Takalar dan mengalami luka bagian paha sebelah kiri dan dadanya.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. Ia mengatakan bahwa keduanya sempat terlibat perkelahian hingga salah satu korban tewas.
"Peristiwa itu terjadi pada Jumat (29/10) sekitar pukul 22.00 WITA. Sementara masih diselidiki," kata Lando kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (30/10).
Tim Inafis dan Tim Forensik Polda Sulsel yang datang mengevakuasi jenazah di saluran irigasi. Setelah dilakukan pemeriksaan awal, ditemukan luka tusuk di bagian rusuk sebelah kanan, kemudian jenazah mantan anggota TNI AU ini dibawa ke ruang jenazah Forensik Polda Sulsel.
Proses Penyelidikan
Sementara itu, barang berharga milik korban tidak ada yang hilang dan pengemudi taksi online ini telah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
"Informasi yang diterima bahwa korban ini sudah dipecat selaku anggota TNI AU. Sudah masyarakat sipil," jelasnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut untuk mengungkap fakta kejadian yang menyebabkan satu orang tewas kena tikaman.
Terpisah, Kepala Urusan Penerangan Pasukan dan Penerangan Umum (Kaurpenpasum) Lanud Hasanuddin, Makassar, Kapten Sus Jumadi, membenarkan korban penikaman yang terjadi di Jalan Taman Makam Pahlawan Makassar merupakan pecatan TNI AU.
"Yang bersangkutan telah dipecat dari dinas kemiliteran, jadi statusnya bukan lagi prajurit TNI AU," kata Kapten Jumadi.
Untuk permasalahan yang menimpa Herman kata Jumadi saat ini masih didalami pihak kepolisian. "Saat ini, kasus yang menimpa saudara Herman tersebut sedang diproses oleh rekan-rekan kita di kepolisian," pungkasnya.
(mir/asa)