UPDATE CORONA 4 NOVEMBER 2021

Rangkuman Covid: Belum Siap Vaksin Anak 2021 dan Menteri Di-KPK-kan

CNN Indonesia
Kamis, 04 Nov 2021 19:05 WIB
Dari masih belum siap sepenuhnya pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini dan sejumlah menteri diadukan ke KPK soal dugaan bisnis PCR.
Ilustrasi. Dari masih belum siap sepenuhnya pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini dan sejumlah menteri diadukan ke KPK soal dugaan bisnis PCR. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah RI telah menetapkan 80-85 persen target program vaksinasi virus corona (Covid-19) rampung mendapatkan vaksinasi pada akhir 2021, sementara untuk dosis kedua diharapkan mampu menyasar 60 persen pada Desember 2021.

Di tengah target itu, pemerintah juga mulai menargetkan akan melakukan vaksinasi terhadap anak usia 6-11 tahun pada awal 2022. Namun pemerintah di sisi lain juga diminta fokus untuk mengakselerasi capaian vaksinasi yang masih rendah, khususnya pada warga lanjut usia (lansia).

CNNIndonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum Siap Vaksinasi Anak di 2021

Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengaku pemerintah masih belum bisa melaksanakan program vaksinasi virus corona yang menyasar usia 6-11 tahun pada tahun ini, lantaran Kemenkes saat ini masih mencari stok vaksin covid-19 untuk alokasi anak.

Hal itu Nadia sampaikan guna merespons Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris yang sebelumnya mendorong agar pemberian vaksin covid-19 kepada anak segera dilakukan dalam kurun dua bulan belakangan, guna mengantisipasi potensi gelombang ketiga yang diprediksi terjadi pada akhir 2021.

"Iya [karena stok Sinovac], perlu tambahan dosis vaksin karena yang pesanan sekarang ke Sinovac tidak cukup. Kita juga masih memerlukan 40 juta dosis Sinovac untuk dosis kedua masyarakat juga," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (4/11).

Dua Menteri Jokowi Diadukan ke KPK Soal Dugaan Bisnis PCR

Dua menteri di Kabinet Indonesia Maju--Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir--diadukan ke KPK terkait dugaan ambil untung dari bisnis PCR, Kamis. Laporan itu dibuat Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).

Mereka mengaku telah mendapat surat tanda terima laporan dari KPK. Prima meminta KPK mengusut dugaan keterlibatan dua menteri tersebut dalam bisnis PCR.

Terpisah, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan tidak pernah mengambil untung dalam bisnis tes PCR PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). Luhut mengklaim PT GSI didirikan bukan untuk mencari profit, melainkan untuk membantu penyediaan tes Covid-19 skala besar.

"Saya ingin menegaskan beberapa hal lewat tulisan ini. Pertama, saya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Instagram Story akun @luhut.pandjaitan, Kamis (4/11).

Lihat Juga :

WHO Soroti Kenaikan 20 Persen Kasus Covid di Jabar

Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) menyoroti Jawa Barat (Jabar) sebagai salah satu provinsi yang mengalami peningkatan kasus virus corona di Indonesia dalam sepekan terakhir atau selama periode 25-31 Oktober 2021.

Dalam laporan mingguan WHO yang diterbitkan pada Rabu (3/11). WHO menyebut, kenaikan kasus mingguan di Jabar itu ikut dikontribusikan oleh temuan kasus covid-19 di lingkungan sekolah. Adapun berdasarkan data Satgas Covid-19, kumulatif kasus di Jabar pada periode itu berjumlah 742 kasus, sementara sepekan sebelumnya 618 kasus.

"Di Jabar, peningkatan 20 persen dalam jumlah kasus mingguan diamati selama seminggu dengan dibandingkan minggu sebelumnya. Kegiatan penemuan kasus aktif dilakukan di lingkungan sekolah berkontribusi terhadap peningkatan ini," tulis WHO yang dikutip CNNIndonesia.com, Kamis (4/11).

Capaian Dosis Vaksin RI

Kemenkes per Kamis (4/11) Pukul 12.00 WIB mencatat setidaknya 122.852.096 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, baru 76.687.750 orang yang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.

Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang baru menyentuh 58,99 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 36,82 persen.

(khr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER