Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta evakuasi para warga yang berada di bantaran sungai di Kota Batu sebagai antisipasi banjir susulan.
Hal itu dikatakan Khofifah saat meninjau Kecamatan Bumiaji, Batu, Jatim, serta daerah di sekitarnya yang terdampak banjir bandang.
"Karena prediksi masih ada hujan susulan, maka diharapkan agar seluruh hunian di bantaran sungai harus segera dievakuasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan keamanan dan keselamatan," kata Khofifah di Batu, Jumat (5/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, imbas meningkatnya curah hujan di Kota Batu berdampak pada meluapnya air Sungai Brantas ke wilayah bantaran yang dilewatinya. Tercatat enam titik terdampak yang tersebar di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Bumiaji dan Kecamatan Batu.
Di Bumiaji, ada Dusun Sambong dan Dusun Beru di Desa Bulukerto, Desa Sumberbrantas, Dusun Gemulo di Desa Punten dan sekitaran Jalan Raya Dieng Desa Sidomulyo menjadi wilayah terdampak banjir bandang. Sedangkan satu lainnya berada di Jalan Raya Selecta Desa Tulungrejo Kecamatan Batu.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Perusahaan Umum Jasa Tirta I, curah hujan di hari kejadian mencapai 80 mm kumulatif yang berlangsung selama 2 jam. Di bagian hulu, curah hujan mencapai 100 mm mulai pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.
Evakuasi pun dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya, BBWS Brantas, Dinas Sosial, BPBD, dan relawan.
Sampai berita ini diturunkan, tercatat korban meninggal dunia sebanyak enam orang dan tiga warga lainnya belum ditemukan.
Banjir bandang juga membuat 17 unit rumah rusak, 4 kandang ternak rusak, 28 unit motor hanyut, 3 unit mobil hanyut dan 8 ekor hewan ternak hilang.
Terkait proses rehabilitasi dan rekonstruksi, Khofifah mengatakan akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Pemko Batu serta Kementerian PUPR RI karena wilayah terdampak aliran banjir masih bagian dari aliran anak sungai Brantas.
"Kami sudah membahas kaitannya rekonstruksi secara permanen maupun darurat. Untuk darurat kami akan menyiapkan bronjong dan sand bag sesuai kebutuhan," ucapnya.
Selain itu, Khofifah juga memastikan dan menjamin ketersediaan konsumsi, pendirian dapur umum disegerakan sebagai pemusatan layanan warga terdampak banjir bandang.
Pihaknya juga meminta percepatan pembersihan material sampah kepada BPBD Jatim, Dinas Sumber Daya Air serta PU Cipta Karya, terutama dalam penyediaan eskavator dan dump truck.
"Semuanya harus gercep bersama-sama untuk memberikan rasa aman dan menjamin keselamatan warga," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Muhammad Rizal berharap upaya perbaikan baik dari daerah resapan air maupun hulu hilir Sungai Brantas hingga ke DAS segera ditindaklanjuti.
"Ditambah lagi saat ini sudah banyak daerah resapan air yang terbuka. Sehingga tanah menjadi erosi dan membawa material itu dalam banjir. Tentunya kami tidak ingin ini terjadi di Sungai Brantas nya. Karena akan jadi bencana yang lebih besar lagi," imbuhnya.
Direktur Perusahaan Umum Jasa Tirta I Raymond Valiant menuturkan bahwa debit air berangsur mengalami penurunan. Namun demikian, masyarakat tetap diminta waspada karena hujan deras masih berpotensi terjadi.
Menurutnya, selama intensitas hujan di Kota Batu masih cukup tinggi maka kemungkinan terjadinya banjir masih bisa terjadi.
(frd/arh)