Banjir Terjang Sejumlah Wilayah: Ribuan KK Terdampak, Ada Korban Tewas
Banjir dan banjir bandang melanda sejumlah daerah di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Bencana air bah kali ini di beberapa tempat juga mengakibatkan sejumlah warga meninggal dunia, mengalami luka-luka, dan masih ada warga yang dilaporkan hilang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masing-masing daerah juga melaporkan puluhan kepala keluarga (KK) terdampak, dan kerusakan yang terjadi pada fasilitas umum seperti tempat ibadah, jembatan, hingga akses listrik dan internet yang terputus.
Baru-baru ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah mengkategorikan 13 provinsi masuk kategori siaga lantaran berpotensi diterjang banjir dan banjir bandang selama kurun waktu 5-7 November.
13 provinsi yang dimaksud adalah Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, dan Banten. Kemudian, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.
CNNIndonesia.com merangkum sejumlah peristiwa banjir dan banjir bandang yang melanda sejumlah daerah dalam beberapa waktu terakhir.
1. Banjir Bandang Batu
Banjir bandang menerjang Kota Batu, Jawa Timur, akibat intensitas hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno, sejak Kamis (4/11). Selain faktor cuaca, banjir bandang juga dipicu luapan sungai Brantas di Kota Batu.
BPBD Provinsi Jawa Timur per 6 November pukul 09.25 mencatat, setidaknya enam orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Kemudian enam korban yang sempat hilang dinyatakan selamat, sementara satu korban hilang masih belum ditemukan.
BPBD juga melaporkan, setidaknya 89 kepala keluarga (KK) terdampak, 35 unit rumah sakit rusak, 33 unit rumah warga terendam lumpur. Kemudian 30 unit sepeda, 73 unit sepeda motor, 7 unit mobil, lalu 10 unit kandang ternak dan 107 ekor hewan ternak juga ikut terendam dalam insiden banjir kali ini.
Merespons musibah kali ini, Wali Kota Batu telah menetapan status darurat bencana banjir bandang di Wilayah Kecamatan Bumiaji melalui SK Nomor 188.45/341/KEP/422.012/2021
2. Banjir Malang
BPBD Kabupaten Malang melaporkan banjir bandang terjadi di Kabupaten Malang sejak Kamis (4/11). Insiden ini telah menyebabkan dua orang warga meninggal dunia. Namun hingga Jumat (5/11) jenazah kedua warga itu belum dapat diidentifikasi.
Selain dua korban jiwa yang dilaporkan, terdapat kerusakan pada empat desa di tiga wilayah kecamatan yaitu Desa Tegalgondo di Kecamatan Karangploso, Desa Sidomulyo di Kecamatan Batu, serta Desa Tawangargo dan Desa Giripurno di Kecamatan Bumiaji.
Penyebab terjadinya banjir bandang di Kabupaten Malang ini diduga adalah hujan dengan intensitas tinggi, Kamis (4/11) pukul 17.23 sore. Selain itu, dugaan lain banjir disebabkan oleh penyumbatan akibat material sampah kayu dan tumpukan bambu di Sungai Susuh setinggi 20 meter.
Saat ini, tim gabungan BPBD Kabupaten Malang masih melakukan pembersihan material lumpur dan sampah kayu yang terbawa banjir bandang di jalan raya Giripuro, Kabupaten Malang.
Lihat Juga : |
3. Banjir Sintang
Banjir bandang juga melanda kawasan Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat dalam dua pekan terakhir. Dua warga dilaporkan meninggal dunia, sementara 24.522 KK ikut terdampak dalam banjir yang terjadi sejak Kamis (21/10) lalu.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) Abdul Muhari menyebut banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak dua pekan terakhir dengan tinggi air sekitar 300 sentimeter dari permukaan tanah.
Data sementara per 4 November mencatat, setidaknya 87.496 jiwa terdampak. Sementara untuk materiil yang terdampak, dilaporkan ada sekitar 21 ribu unit rumah, sarana tempat ibadah, dan lima jembatan juga ikut terdampak.
Selain itu, kondisi di jalan lintas provinsi-kabupaten juga dilaporkan masih tidak bisa dilewati untuk kendaraan lantaran ruas jalan masih digenangi air. Ia juga menyebut, akses listrik dan komunikasi di lapangan masih belum stabil.
Abdul juga memaparkan, sampai saat ini 12 kecamatan masih terendam banjir. Yakni Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Kayan Hilir, Kecamatan Binjai Hulu, Kecamatan Sintang, Kecamatan Sepauk, Kecamatan Tempunak, Kecamatan Ketungau Hilir, Kecamatan Dedai, Kecamatan Serawai, Kecamatan Ambalau, Kecamatan Sei Tebelian dan Kecamatan Kelam Permai.