Pemerintah mengklaim telah menyuntikkan lebih dari 200 juta dosis vaksin virus corona kepada warga Indonesia. Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyatakan jumlah itu memenuhi target setengah sasaran vaksin di tanah air.
"Indonesia sudah mencatat 204.913.735 suntikan dosis yang diberikan kepada lebih dari setengah sasaran vaksinasinya," kata Reisa.
Jumlah suntikan itu terdiri dari 123.824.199 suntikan dosis pertama, 77.687.838 suntikan kedua, serta 1.156.371 suntikan ketiga bagi tenaga kesehatan. Jumlah ini termasuk dosis yang diberikan kala vaksinasi gotong-royong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, pemerintah juga mengklaim menyebut kasus pandemi Covid RI mengalami penurunan secara signifikan dalam tiga bulan terakhir. Kendati begitu, masih terdapat sejumlah provinsi yang mulai mengalami tren kenaikan kasus positif covid-19 beberapa pekan terakhir.
Selain capaian dosis vaksin, ada beberapa informasi lain yang telah CNNIndonesia.com rangkum terkait Covid-19 dalam 24 jam terakhir, Sabtu (6/11). Berikut informasinya:
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat masih ada tenaga kesehatan (nakes) di Papua yang sama sekali belum menerima vaksin dosis pertama untuk menangani virus corona. Padahal, 33 provinsi lainnya sudah menyelesaikan target vaksinasi pertamanya sebanyak 100 persen.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut kondisi itu terjadi lantaran masih ada sejumlah nakes yang enggan divaksin.
"Masih ada nakes yang karena kondisi tertunda, dan masih ada juga nakes yang belum mau di vaksin," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (6/11).
Kejadian ini cukup disayangkan, mengingat pemberian dosis ketiga atau booster vaksin Covid-19 yang diberikan khusus untuk nakes sudah berjalan sejak pertengahan Juli 2021.
Lihat Juga : |
Ketersediaan stok vaksin Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) diprediksi hanya cukup untuk seminggu ke depan. Stok vaksin virus corona di NTB kini tersisa 368.824 dosis.
Stok vaksin tersebut diprediksi habis dalam sepekan lantaran rata-rata capaian vaksinasi sepekan sebelumnya mencapai 46.937 dosis per hari.
Mantan Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, mendesak pemerintah untuk lebih memperbanyak deteksi strain varian baru virus corona (Covid-19) menggunakan metode pengurutan keseluruhan genom (Whole Genome Sequencing/WGS).
Tujuannya, agar Indonesia bisa mencegah varian Covid-19 yang kini ramai diperbincangkan, seperti varian AY.4.2 atau Delta Plus, masuk ke Indonesia.
Tjandra mendorong agar Indonesia semakin memperbanyak laporan sampel WGS kepada lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID). GISAID adalah sebuah lembaga bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus corona SARS-CoV-2.
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 6 NOVEMBER Rekor Harian Terendah 2021, 401 Positif Covid-19 dan 15 Kematian |
Kementerian Kesehatan mencatat Bali sudah melakukan 100 persen vaksinasi covid-19 untuk dosis pertama. Angka ini menyusul DKI Jakarta yang juga sudah merampungkan vaksinasi dosis pertama.
Mengutip vaksin.kemkes.go.id, Sabtu (6/11), status program vaksinasi covid-19 di Bali menyentuh 100,55 persen. Sementara itu, angka vaksinasi di DKI Jakarta mencapai 133 persen.
Sebanyak 3,42 juta warga Bali telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama. Jumlah warga yang mendapatkan vaksin dosis pertama bertambah 468 ribu per hari ini.
Angka positif Covid-19 per Sabtu (6/11) bertambah 401 kasus, dengan tambahan jumlah kematian mencapai 15 jiwa. Jumlah kasus baru itu membuat total kasus positif Covid-19 sejak awal pandemi mencapai 4.247.721 orang.
"[Bertambah] 401, [total] 4.247.721," dikutip dari data Satgas Penanganan Covid-19, Sabtu (6/11).
Kasus harian ini merupakan yang terendah sepanjang 2021. Rekor tambahan kasus terendah sebelumnya terjadi pada 1 November dengan 403 orang positif Covid-19.
Dari angkat total kasus itu, 4.093.208 di antaranya dinyatakan sembuh, usai ada angka sembuh harian mencapai 622 orang.