Waspada Bencana Longsor di Lereng Gunung Arjuno Kota Batu Malang

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Nov 2021 18:10 WIB
Ilustrasi Gunung Arjuno Malang. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memaparkan sebuah proyeksi mitigasi bencana yang menyebutkan bahwa kawasan di lereng atau kaki Gunung Arjuno di Kota Batu, Malang Jawa Timur berpotensi mengalami bencana alam longsor dengan risiko menengah ke tinggi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut tanaman yang tumbuh di sekitar lereng Gunung Arjuno merupakan tanaman musiman seperti sayuran, sehingga tidak memiliki akar kuat yang mengikat tanah dan menyimpan air.

"Potensi longsor di Kota Batu, kita lihat di kawasan perbukitan di kaki Gunung Arjuno itu merupakan kawasan potensi longsor dengan tingkat risiko menengah tingkat tinggi," kata Abdul dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (6/11).

Abdul melanjutkan, kondisi lereng Gunung Arjuno yang 'rapuh' dengan ditambah terdapat aliran sungai yang tidak lebar juga menjadi salah satu faktor banjir bandang yang menerjang enam kecamatan di Kota Batu pada 4 November lalu.

Abdul menjelaskan, longsoran material tanah pasir di kaki Gunung Arjuno kemudian bertemu pada saluran air sehingga mengirimkan luapan air lumpur ke hilir. Ia menyebut, material tidak hanya terdiri dari pasir melainkan juga pohon-pohon tak kuat yang ikut tumbang.

"Jadi ada bendung, ada intensitas hujan tinggi, debit air di hulu menjadi lebih besar. Ini kemudian airnya tertahan, dan ketika dia melintas, si bendung alam ini hancur dan membawa tidak hanya material pasir, tapi volume air besar beserta pohon-pohon," jelasnya.

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Batu pada 4 November pukul 14.30 WIB lalu menyebabkan enam titik lokasi di Kota Batu tergenang banjir bandang. Enam wilayah yang terdampak itu yakni Desa Sidomulyo, Desa Bulukerto, Desa Sumber Brantas, Desa Bumiaji, Desa Tulungrejo, dan Desa Punten.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu kemudian melaporkan korban meninggal dunia dari musibah banjir bandang tersebut berjumlah tujuh orang. Sementara itu korban selamat terdata berjumlah enam orang, serta tidak ada lagi warga yang dilaporkan hilang.

Akibat musibah air bah ini, setidaknya 89 Kepala Keluarga (KK) terdampak, 35 unit rumah sakit rusak, 33 unit rumah warga terendam lumpur. Kemudian 30 unit sepeda, 73 unit sepeda motor, 7 unit mobil, lalu 10 unit kandang ternak dan 107 ekor hewan ternak juga ikut terendam dalam insiden banjir kali ini.

(khr/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK