Cerita Nenek Berusaha Selamatkan Diri Kala Air Bah Terjang Gresik
Suryati (65) mengangkuti satu persatu perabot rumahnya yang tak ikut terbawa hanyut akibat banjir di Desa Cermen, Kecamatan Kedamaean, Gresik, Jawa Timur.
Saat ditemui CNNIndonesia.com, Suryati tengah membawa piring-piring dari rumahnya menuju posko pengungsian di kantor kecamatan.
"Banjirnya kemarin subuh-subuh, langsung segini airnya (menunjuk dada)," kata Suryati, Minggu (7/11).
Menurut pengakuannya, banjir setinggi hampir dua meter langsung memenuhi isi rumahnya yang masih terbuat dari kayu. Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (6/11) dini hari itu, membuat Suryati langsung berusaha keluar rumah menerjang banjir.
"Wah takut sekali waktu itu. Di rumah sendiri. Tetangga bantuin pegangin saya karena airnya tinggi sekali," ujarnya.
Sementara ia menyelamatkan diri, barang elektronik seperti televisi, kulkas, dan radio ia tinggalkan, tenggelam di dalam rumahnya.
Ia hanya membawa diri dan sepasang pakaian yang menempel pada tubuh.
"Waktu itu hujan sudah dua hari, enggak bisa tidur karena takut banjir. Ternyata bener banjir itu subuh-subuh," ucap Suryati.
Warga lainnya, Amah (60) yang tinggal seorang diri juga langsung mencari bala bantuan ketika air menerobos pintu rumahnya hingga hampir dua meter.
Beruntung, rumah Amah berada di jalan utama dekat kantor kecamatan. Amah mengaku sebelumnya beberapa petugas kecamatan sudah mewanti-wanti untuk waspada banjir.
"Dari Jumat malam itu sudah ada pengumuman akan banjir, makanya gak bisa tidur semalaman takut tenggelam," ucap Amah.
Semalaman itu, Amah langsung berbenah. Dia membawa surat-surat berharga, beberapa lembar uang tunai, serta pakaian kering. Sementara barang elektronik seperti televisi dan kulkas dia pindahkan ke atas lemari agar tak terkena banjir.
Yang dikhawatirkan Amah terjadi. Tepat ketika hendak mengambil air wudhu, banjir langsung menerobos rumahnya.
"Langsung itu, ambil ini itu terus keluar rumah. Airnya deres saya susah jalan, dipegangi sama tetangga sekitar," kata Amah.
Sebelumnya banjir setinggi 50-200 sentimeter masih menggenangi tiga kelurahan di Gresik, Jawa Timur.
Sebanyak tiga kecamatan terdampak banjir di antaranta Kecamatan Benjeng, Kecamatan Balongpanggang, dan Kecamatan Kedamean.
BPBD Kabupaten Gresik mencatat lebih dari 300 keluarga terdampak dan ratusan hektar sawah dan lahan terendam.
Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Gresik, Niko menjelaskan banjir disebabkan Sungai Kali Lamong yang meluap akibat intensitas hujan selama dua hari terakhir. Pihaknya masih melakukan assesmen kerugian banjir di lokasi tersebut.