Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menutup seluruh SMA/SMK di Kecamatan Sedayu, Bantul menyusul ledakan kasus positif virus corona (Covid-19) di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) DIY Didik Wardaya menyebut pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas seluruh satuan pendidikan kewenangan provinsi dihentikan sementara waktu. Jumlahnya, yakni 2 SMA dan 2 SMK.
"Untuk sementara tanggal 3 November kemarin selama 14 hari dilakukan pembelajaran jarak jauh kembali. Artinya belajar dari rumah," kata Didik saat dihubungi, Senin (8/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didik menjelaskan kebijakan penghentian PTM terbatas ini didasarkan pada masifnya penyebaran Covid-19 di wilayah Sedayu diduga dipicu penularan di SDN Sukoharjo dan SMKN 1 Sedayu pertengahan hingga akhir Oktober 2021 lalu.
Kebijakan penutupan ini juga menimbang faktor lokasi tinggal para murid dan sekolah yang cukup berdekatan atau masih berada dalam satu wilayah.
"(SMKN 1 Sedayu) total terakhir 63 atau berapa, laporan dari kepala sekolah. Kalau dari SMA malah enggak ada (kasus penularan). Tapi karena cukup berdekatan untuk mengantisipasi sementara ikut ditutup," ujarnya.
Didik mengatkan penutupan sementara ini juga berlaku untuk satuan pendidikan jenjang SD dan SMP di Sedayu. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkab Bantul.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul Isdarmoko menyebut kebijakan penghentian PTM terbatas diberlakukan untuk 24 SD dan 4 SMP di Kecamatan Sedayu. Berlangsung mulai 5 November 2021 sampai dua pekan ke depan.
"Di Sedayu memang kami wajibkan (penghentian PTM)," kata Isdarmoko.
Senada dengan pemerintah provinsi, Isdarmoko menjelaskan penghentian PTM terbatas ini demi keselamatan dan keamanan para siswa serta masyarakat dari paparan Covid-19.
Berdasarkan laporan yang ia terima, penyebaran kasus Covid-19 di Kecamatan Sedayu terjadi di SMKN 1 Sedayu, SMPN 2 Sedayu, dan SDN Sukoharjo.
"Tapi kan yang SMK itu kan besar to (penyebaran Covid-19). Kita khawatirkan dampaknya meluas lagi. Kita enggak tahu to keluarganya yang SMK itu siapa saja. Ada enggak yang keluarganya itu ternyata siswa sekolah, kalau itu sampai ada kan kita harus hati-hati," ujar Isdarmoko.
Kepala Sekolah SMKN 1 Sedayu Rochmat Santosa mengklaim sudah tak ada lagi kasus penyebaran Covid-19 di satuan pendidikan yang dipimpinnya.
"Sudah selesai, tracing-nya juga. Dulu yang terpapar guru, siswa, dan karyawan ada," kata Rochmat.
Sebelumnya kasus penularan di SMKN 1 Sedayu terungkap berdasarkan penelusuran kontak kasus penyebaran Covid-19 di SDN Sukoharjo, Sedayu, Bantul pada Oktober 2021.
Dari dua satuan pendidikan itu, belasan murid dan beberapa guru terkonfirmasi Covid-19 pada akhir Oktober lalu. Anggota keluarga dari para siswa maupun pengajar yang juga terpapar Corona.
Pusaran kasus penyebaran Covid-19 di Sedayu ini pun seiring berjalan waktu meluas ke berbagai kecamatan lain di Bantul, seperti Kasihan, Srandakan, Pajangan, dan Sanden. Bahkan merembet hingga Kabupaten Sleman.
(kum/fra)