Kementerian Kesehatan mengantisipasi penyebaran varian baru Covid-19 yaitu AY.4.2. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL) Siti Nadia Tarmizi mengklaim sejauh ini belum masuk ke Indonesia.
"Sejauh ini belum terdeteksi varian AY.4.2 di Indonesia. Tapi tentu kita perkuat pintu masuk Indonesia sebagai langkah antisipasi," kata Nadia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (8/11).
Covid-19 varian AY.4.2 sudah terdeteksi di Malaysia pada 2 Oktober lalu. Varian yang memicu peningkatan kasus Covid-19 di Inggris ini dikhawatirkan masuk ke Indonesia imbas pelonggaran pintu masuk penerbangan internasional ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, pemerintah baru membuka pintu masuk penerbangan ke RI melalui Bali dan Kepulauan Riau untuk 19 negara, tak termasuk Singapura dan Malaysia.
Nadia mengatakan Kemenkes akan terus mengantisipasi kemunculan varian AY.4.2 yang disebut lebih cepat menular dan berevolusi.
Beberapa upaya yang telah dilakukan Kemenkes dalam mencegah masuknya varian ini yaitu mensyaratkan tes PCR sebelum tiba di Indonesia, dan setelah tiba di pintu masuk.
Setiap orang yang datang dari luar negeri juga diwajibkan melakukan karantina tiga hari dan sudah mendapat vaksin Covid-19 sebelum tiba di Indonesia.
"Kami juga melakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) untuk semua orang yang dinyatakan positif saat tiba di Indonesia untuk mengantisipasi varian baru," kata Nadia.
Varian AY.4.2 merupakan turunan virus corona varian Delta B1.167.2 yang bermutasi.
Varian AY.4.2 mendapat pemantauan khusus dari Inggris dan beberapa negara lainnya karena disebut lebih menular dan lebih cepat berevolusi ketimbang varian Delta lainnya.
(mln/bmw)