Polisi telah memeriksa lima orang saksi untuk menyelidiki pelemparan benda diduga petasan ke rumah orang tua aktivis pro Papua Merdeka, Veronica Koman yang berlokasi di Jakarta Barat.
Kendati demikian, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono tak membeberkan identitas para saksi tersebut.
"Saksi ada lima orang," kata Joko kepada wartawan, Senin (8/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joko menyampaikan saat ini anggota di lapangan masih mencari saksi-saksi lain yang bisa dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut.
Joko menuturkan pihaknya juga telah mengumpulkan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian. Saat ini barang bukti tersebut masih dalam proses pemeriksaan.
"Kalau olah TKP yang jelas kita amankan barbuk ya berupa serpihan-serpihan kertas banyak ya. Kemudian ada juga plastik bekas cat merah, kemudian ditemukan juga kabel, ada baterai, kemudian kami juga mengambil CCTV," tutur Joko.
Pada Minggu (7/11) kemarin sebuah benda meledak di rumah orang tua Veronica sekitar pukul 10.45 WIB. Diduga ledakan ini merupakan teror dari orang tak dikenal.
Sejauh ini, polisi menyebut bahwa ledakan itu diduga kuat berasal dari petasan. Namun, ini masih perlu dipastikan berdasarkan penyelidikan Puslabfor.
Selain itu, polisi juga menduga bahwa pelaku pelemparan benda diduga petasan berjumlah dua orang.
"Ya sementara seperti itu (pelaku dua orang)," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo kepada wartawan, Senin (8/11).
Di sisi lain, Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Polri, Kombes Aswin Siregar menduga peristiwa ini terkait dengan proses advokasi masyarakat Papua yang gencar dilakukannya selama ini.
Dugaan ini muncul lantaran ada temuan kertas bertuliskan pembelaan Veronica terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua di garasi rumahnya.
(dis/wis)