Daftar Daerah Siaga Banjir di Jabar Prediksi BMKG 8-9 November

CNN Indonesia
Senin, 08 Nov 2021 16:54 WIB
BMKG memprediksi hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat selama sepekan ini.
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan akibat banjir di jalur Pantura Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (8/2/2021). (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Bandung, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat selama sepekan ini.

Berdasarkan data empiris dari BMKG, fenomena La Nina membuat curah hujan di wilayah Jabar meningkat antara 20 persen hingga 70 persen.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu melalui keterangan tertulis menyebutkan, kondisi sifat hujan seperti demikian akan memicu peningkatan potensi kejadian bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Barat dan juga Bandung raya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Potensi kejadian bencana yang mungkin terjadi adalah banjir atau banjir bandang, dan tanah longsor. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi juga angin kencang atau puting beliung dan hujan es," katanya.

Rahayu menjelaskan, K gelombang Madden-Julian Oscillation (MJO) telah berada di fase netral dan diperkirakan akan berada di fase 3 dan 4 namun dengan magnitudo di atas 1 atau kategori netral. Artinya, dampak dari aktivitas MJO dalam sepekan ke depan di Indonesia akan tidak cukup signifikan.

Gelombang Equatorial Rossby (ER) diperkirakan akan aktif di wilayah Jawa, Bali, Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku hingga Papua. Sementara itu, gelombang Kelvin diperkirakan akan aktif di wilayah Sumatera bagian selatan dan Jawa bagian barat.

Ia mengatakan aktivitas ER dan Kelvin ini yang akan memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, NTT, NTB, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Monsun Asia cenderung semakin menguat dan monsun Australia semakin melemah. Hal ini juga terlihat dengan pola angin di wilayah Indonesia bagian barat yg sudah mulai baratan meskipun belum cukup dominan.

"Faktor-faktor tersebut pada pekan ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif di wilayah Indonesia terutama di bagian barat," ujar Rahayu.

Rahayu mengimbau agar masyarakat waspada bencana hidrometeorologi dari September hingga masuk pada puncak hujan di Januari.

"Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perbukitan, sekitar DAS Citarum, dan bahkan perkotaan diharap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kejadian banjir, tanah longsor, hujan es, dan angin kencang/puting beliung," tuturnya.

Berikut prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) yang berlaku pada 8-9 November 2021 di sejumlah daerah di Jabar yang memiliki potensi dampak dengan status siaga banjir/banjir bandang.

8 November

1. Garut: Tarogong Kaler, Leuwigoong, Kadngora, Leles, Banyuresmi, Samarang, Pasirwangi

2. Bandung: Paseh, Ibun, Cikancung, Nagreg

3. Ciamis: Panawangan, Sukamantri, Lumbung, Kawali, Jatinagara, Panjalu, Sadananya, Cihaurbeuti, Panumbangan

4. Tasikmalaya: Pagerageung, Sukaresik, Kadipaten, Ciawi, Jamanis, Sukahening, Rajapolah

9 November

1. Sukabumi: Nagrak, Caringin, Ciambar, Kadudampit, Cicurug, Cidolog, Cidadap, Sagaranten, Pabuaran, Purabaya, Curugkembar, Jampang Tengah

2. Bogor: Ciawi, Caringin, Cigombong

3. Garut: Sukaresmi, Cisurupan, Bayongbong, Cigedug, Karangpawitan, Garut Kota, Cilawu, Tarogong Kidul, Samarang, Tarogong Kaler, Pasirwangi.

(hyg/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER