Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan masih ada wilayah di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) yang belum teraliri listrik imbas banjir.
Kepala BNPB Ganip Warsito menjelaskan gardu PLN Sintang terendam banjir akibat masih tingginya muka air.
"Beberapa gardu PLN juga masih terendam sehingga ada wilayah yang masih tidak dapat dialiri listrik," kata Ganip dalam keterangan tertulis, Rabu (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan pihaknya per Selasa (9/11), hujan masih mengguyur Sintang. Sehingga, ketinggian air naik sekitar 5 hingga 7 sentimeter.
Sampai saat ini, kata Ganip, pihaknya mencatat sebanyak 140.468 jiwa terdampak akibat banjir tersebut dan 2 warga dilaporkan meninggal dunia.
Kemudian, banjir itu juga menyebabkan sekitar 35.117 unit rumah yang terendam hingga 300 sentimeter dan 5 unit jembatan rusak berat.
"Beberapa sarana prasarana lainnya juga terdampak," ujarnya.
Terkait itu, ia menyebut, Pemerintah Kabupaten Sintang telah memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir selama 30 hari terhitung mulai 13 Oktober hingga 16 November 2021.
Sebelumnya, Ganip meyakini bahwa banjir di Kalbar disebabkan oleh faktor cuaca yakni intensitas hujan yang tinggi.
Ia pun mewanti-wanti Pemda untuk siaga dan menyiapkan mitigasi. Sebab, fenomena La Nina diprediksi masih akan terjadi sampai Februari 2022 mendatang.