Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendatangi kediaman orang tua Aktivis Veronica Koman yang beberapa waktu lalu diduga menerima teror, Rabu (11/10).
Wakil Ketua Komnas HAM, Amiruddin mengatakan kedatangannya itu dilakukan guna menggali informasi langsung dari orang tua Veronica. Selain itu, pihaknya juga ingin memastikan kondisi orang tua Veronica.
"Langkah ini merupakan bentuk empati Komnas HAM RI terhadap keluarga Veronica Koman serta upaya mengumpulkan informasi awal dan fakta peristiwa," kata Amirudin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Amirudin, serangan teror itu mengguncang kondisi orang tua Veronica. Ia menyebut, teror itu menyebabkan trauma tersendiri bagi mereka.
"Pasalnya, keduanya merasa resah dan ketakutan pascateror tersebut terjadi," kata dia.
Amirudin berpendapat tindakan-tindakan teror adalah kejahatan. Oleh karena itu, tindakan tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja. Amirudin menyatakan pihaknya mendesak kepolisian untuk serius mengusut kejadian tersebut. Ia juga berjanji, pihaknya akan terus mengawal kasus tersebut.
"Komnas HAM RI meminta Kapolda Metro Jaya memastikan peristiwa tersebut diusut secara tuntas dan transparan. Lebih lanjut, Komnas HAM RI akan terus memantau perkembangan kasus tersebut," tuturnya.
Sebelumnya, orang tua Veronica mendapat teror di kediamannya sebanyak dua kali oleh orang tak dikenal. Teror pertama terjadi pada 24 Oktober lalu. Kemudian, teror kedua terjadi pada Minggu (7/11).
Pada teror pertama, terlihat dua pengendara motor menggantungkan sebuah bungkusan di pagar rumah orang tua Veronica. Namun, tak lama, bungkus tersebut terbakar. Pada teror kedua, terdapat dua orang melemparkan dua bungkusan berwarna hijau dan kuning yang diduga berisi bom dan kemudian meledak di garasi.
(yla/ain)