Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan bantuan senilai Rp3,7 miliar untuk Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Kabupaten Asmat, Papua. Bantuan tersebut diberikan untuk mendorong pemberdayaan masyarakat di daerah terpencil.
Kondisi Kampung Erosaman, Distrik Der Komour, Agats, Kabupaten Asmat yang didatangi Risma merupakan daratan rawan bencana karena tingginya hanya 2-3 meter di atas permukaan air laut. Kawasan tersebut rawan tergenang bila air laut naik.
"Kendala ini bisa diatasi dengan berbagai cara, saya yakin bisa diatasi. Tapi memang membutuhkan kerja keras," kata Risma di Kampung Erosaman, Kabupaten Asmat, Papua, Kamis (11/11).
Khusus untuk penanganan kemiskinan ekstrem, Kemensos memberikan bantuan bagi 23 kelompok KAT berupa pertanian sayur dan tanaman hidroponik.
Risma juga menyalurkan bantuan bagi Keuskupan Agats yaitu 5 unit kios dan isinya berupa sembako berikut dengan distribusi barang, genset magnetik dan komputer bagi masing-masing kios. Selain itu, Kemensos juga memberikan bantuan dalam bentuk 10 unit peternakan ayam petelur, 3 unit perahu longboat dan honorarium bagi 6 orang pendamping lokal selama 3 tahun.
Total bantuan yang diberikan Risma senilai Rp3,7 miliar untuk masyarakat rentan dan warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Kabupaten Asmat.
Sementara, Bupati Kabupaten Asmat, Elisa Kambu meminta perhatian serius Kemensos untuk mendorong kemajuan masyarakat Kelompok Adat Terpecil (KAT) di Papua.
Menurutnya diperlukan program penguatan sosial ekonomi dan pemberdayaan berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian masyarakat sekaligus memulihkan perekonomian akibat pandemi Covid-19.
"Semoga wilayah kami menjadi perhatian serius pemerintah pusat melalui Kemensos RI, bantuan KAT yang difokuskan ke sejumlah kampung di Asmat sangat bermanfaat," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT