Permukaan Sungai Mulai Naik, Warga Mataram NTB Diminta Waspada

CNN Indonesia
Jumat, 12 Nov 2021 14:52 WIB
BPBD menyatakan Pemkot Mataram telah menetapkan status siaga darurat bencana selama November 2021 sampai Maret 2022.
Ilustrasi sungai. BPBD menyatakan Pemkot Mataram telah menetapkan status siaga darurat bencana selama November 2021 sampai Maret 2022. (LifeofPix)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), meminta warga waspada karena muka air sungai mulai naik akibat hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir.

"Mataram berada di daerah hulu, jadi ketika terjadi hujan di hilir maka berdampak pada naiknya debit air sungai Mataram, meskipun di Mataram tidak hujan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram, Mahfuddin Noor, Jumat (12/11) seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, satuan tugas terpadu penanganan bencana sudah berpatroli untuk memantau kondisi sungai-sungai yang melintasi ibu kota provinsi NTB itu, termasuk Sungai Jangkuk, Ancar, Unus, dan Kali Brenyok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah, dari hasil pantauan satgas terpadu sejauh ini kenaikan debit air sungai masih terkendali dan belum masuk ada yang masuk ke rumah penduduk," katanya.

Ia menambahkan, petugas juga memantau kondisi kawasan pantai di Kota Mataram.

"Setiap hari, petugas kami juga turun memantau kondisi pantai dan potensi bencana di sekitarnya," katanya.

Mahfuddin mengatakan, meski tinggi gelombang masih berkisar setengah sampai satu meter namun para nelayan disarankan untuk tidak melaut guna menghindari dampak cuaca ekstrem di laut.

"Untuk menjaga keselamatan nelayan kita imbau tidak melaut meskipun ketinggian gelombang relatif normal," katanya.

Ia menjelaskan pula bahwa satuan tugas terpadu penanganan bencana menyiagakan 60 personel lebih untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana.

"Disiagakan 24 jam dengan sistem sif agar dapat dapat bergerak cepat dan tepat menindaklanjuti laporan potensi bencana dari masyarakat," katanya.

Status Siaga Darurat Bencana Alam

Sebelumnya, Pemerintah Kota Mataram menetapkan status siaga darurat bencana alam khusus untuk banjir, angin puting beliung dan longsor selama November 2021 sampai Maret 2022.

"Penetapan status siaga darurat bencana alam tersebut sesuai dengan prediksi BMKG terhadap potensi bencana hidrometeorologi hingga Maret tahun depan," kata Mahfuddin Noor.

Dengan ditetapkannya status siaga darurat bencana alam, kata dia, maka pemerintah kota telah mengambil langkah-langkah penanganan untuk mengurangi risiko bencana.

Langkah penanganan yang dimaksudkan antara lain, meningkatkan kesiapsiagaan, mengaktifkan posko penanggulangan bencana, menyiapkan personel, sarana dan prasarana penanganan bencana.

Selain itu, logistik kedaruratan bencana baik ketika terjadi dan setelah terjadi seperti kebutuhan sehari-hari untuk makan minum, selimut dan kebutuhan lainnya bagi korban bencana.

Lebih jauh Mahfuddin mengatakan, status siaga darurat bencana alam khusus untuk banjir, angin puting beliung dan longsor selama bulan November 2021 sampai Maret 2022, akan terus dipantau.

Artinya, apabila terjadi peningkatan terhadap potensi bencana pada rentan waktu tersebut, maka akan dilakukan evaluasi untuk peningkatan status.

(antara/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER