Soal Reshuffle, Tjahjo Akui Masa Kerja Menteri Bisa Cuma Sehari
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Tjahjo Kumolo, mengatakan semua menteri di Kabinet Indonesia Maju manut terhadap instruksi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Pernyataan itu dilontarkan Tjahjo di tengah isu perombakan kabinet atau reshuffle. Menurut dia, para menteri sudah berupaya mewujudkan visi-misi kepemimpinan periode kedua Jokowi.
"Menurut saya, seluruh anggota kabinet sudah kerja keras menjabarkan visi-misi Presiden Bapak Jokowi dan Bapak Wapres Ma'ruf Amin. Penilaian objektif atas kinerja anggota kabinet penuh ada pada penilaian Bapak Presiden," ujar Tjahjo melalui keterangan tertulis, Jumat (12/11).
Ia menjelaskan reshuffle kabinet adalah kewenangan penuh Jokowi sebagai presiden. Sebagai pembantu presiden, lanjut dia, para menteri senantiasa menaati setiap instruksi yang diberikan.
"Masa kerja anggota kabinet sebagai pembantu Presiden bisa 1 hari/ 1 bulan/ 1 tahun dan bisa satu-dua periode jabatan. Semua kami serahkan kepada keputusan Bapak Presiden," ucap Tjahjo.
Sementara itu, Jokowi saat menghadiri peringatan HUT ke-10 Partai NasDem, mengaku belum terpikir untuk merombak kabinetnya.
Ia juga mengaku belum memikirkan soal posisi Partai Amanat Nasional (PAN) dalam kabinet.
"Reshuffle belum terpikir ke arah sana," kata Jokowi di Jakarta, dikutip dari rekaman yang diterima, Kamis (11/11).
Isu reshuffle kabinet menjadi sorotan publik usai PAN memutuskan bergabung ke koalisi pemerintahan. Namun, beberapa bulan berlalu, PAN belum mendapat posisi di kabinet Jokowi.
Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, sampai memberikan penjelasan pada 28 September lalu.
Lihat Juga : |
Ia mengatakan bahwa tidak ada agenda reshuffle pada 29 September. Tanggal itu tepat dengan Rabu Pon yang kerap dipakai Jokowi untuk mengambil keputusan penting.
Istana juga kembali memberikan penjelasan tentang isu reshuffle pada Rabu Pon yang jatuh pada 3 November lalu. Kala itu, Istana menegaskan tak ada reshuffle.
Kini, isu kocok ulang kabinet kembali menguat usai Marsekal Hadi Tjahjanto memasuki masa pensiun.
Isu itu menguat lantaran Hadi merupakan orang dekat Jokowi. Dia pernah menjadi Danlanud Solo ketika Jokowi masih menjabat sebagai wali kota.