Pemerintah Imbau Masyarakat Patuhi Aturan Jelang Libur Akhir Tahun

KPCPEN | CNN Indonesia
Jumat, 12 Nov 2021 19:14 WIB
Pemerintah tengah menyusun strategi untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus menjelang libur akhir tahun.
Menjelang libur akhir tahun, masyarakat diimbau untuk mematuhi aturan yang dikeluarkan pemerintah, termasuk disiplin protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah tengah menyusun strategi untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus menjelang libur akhir tahun. Masyarakat pun diimbau untuk mematuhi aturan yang dikeluarkan pemerintah, termasuk disiplin protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry Harmadi mengatakan upaya tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran virus Covid-19 gelombang ketiga.

"Kami meminta masyarakat mematuhi anjuran yang sering disampaikan semisal bijak bermobilitas, disiplin protokol kesehatan, dan melakukan vaksinasi," ujarnya dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Jumat (12/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, libur akhir tahun tidak hanya dirayakan di dalam negeri, namun juga luar negeri. Untuk itu, ada skrining ketat bagi pelaku perjalanan internasional.

Oleh karena itu, kata dia, vaksinasi semua kelompok umur akan digencarkan untuk menekan risiko keparahan Covid-19.

Sonny memaparkan, untuk antisipasi masuknya varian baru, pemerintah juga menjalankan whole genome sequencing dari kasus positif yang masuk ke Indonesia. Dia berharap upaya tersebut bisa terus mencegah penularan Covid-19.

Dia menjelaskan, Indonesia berhasil mempertahankan momentum angka penularan Covid-19 tetap rendah sejak 15 Oktober 2021 di bawah 1.000 kasus per hari. Selain itu, keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR) bisa ditekan di bawah 4 persen.

"Sedangkan jumlah orang yang divaksin mencapai 208 juta orang, dimana 80 juta sudah mendapatkan dosis lengkap," ujarnya.

Menurutnya, dari segi kepatuhan, masyarakat Indonesia tergolong masih sangat tinggi dengan skor 8,12 untuk pemakaian masker dari skala 1-10.

KPCPEN(Arsip KPCPEN).

Di sisi lain, kepatuhan jaga jarak dinilai masih baik. Hanya saja, terdapat 11% kabupaten/kota dengan skor penggunaan masker kurang dari 60 persen.

"Perlu menjadi perhatian kita untuk mendorong disiplin protokol kesehatan (prokes) karena masih ada potensi gelombang ketiga, apalagi dengan adanya baru AY.4.2 meskipun belum masuk ke Indonesia," ujar Sonny.

Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana, Nelwan Harahap menyampaikan pemerintah telah melakukan sejumlah langkah antisipasi, antara lain memangkas cuti bersama yang diharapkan dapat mengurangi pergerakan masyarakat untuk memanfaatkan libur akhir tahun.

Pemerintah juga membuat kebijakan larangan cuti di momen akhir tahun untuk menunda niat masyarakat bepergian.

"Hal yang menjadi kata kunci adalah konsisten dengan prokes, peningkatan cakupan vaksinasi untuk semua kelompok umur guna menekan laju perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia," ujar Nelwan.

Pada kesempatan sama, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI), Masdalina Pane mengatakan apabila pengendalian wabah dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur yang tepat, maka pengendalian akan berlangsung sistematis dan panjang.

Saat ini, jelasnya, untuk pencegahan dan pengendalian wabah jenis apapun, Indonesia mengikuti petunjuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan diimplementasikan di Indonesia.

"Kita masih ada beberapa kekurangan. Vaksin lengkap masih 39%, masih jauh dari target 70% yang harus dicapai di akhir tahun ini. Kita harus kerja keras untuk itu," ujarnya.

Sementara itu, dokter yang juga Influencer Kesehatan, Tirta Mandira Hudhi sepakat bahwa kasus Covid-19 sering meningkat dengan bertambahnya mobilisasi.

"Namun dengan adanya vaksinasi, meskipun ada potensi kenaikan kasus, kasusnya mungkin naik namun gejalanya tidak berat," paparnya.

Sebagai antisipasi naiknya kasus Covid-19 di akhir tahun, ia mendorong pengelola di area publik harus bertanggung jawab, bahkan berani menegur pengunjung yang abai terhadap prokes.

"Jika ada pengunjung yang tidak pakai masker, harus berani menegur. Akan sulit kalau hanya menyalahkan pengunjung namun pengusaha tidak mau kerja sama," ujarnya.

(osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER