Pengalaman Rachmadanti dalam membuat SIM juga dialami Wening. Perempuan yang merupakan seorang pekerja lepas itu mesti meminta bantuan kenalan ayahnya sebab membutuhkan SIM dalam waktu singkat.
Sedangkan berdasar pengalaman orang-orang di sekitarnya, butuh lebih dari sekali tes untuk bisa mendapatkan SIM.
"Dari orang sekitar gue, itu ada yang lolos tanpa nembak, tapi enggak cuma sekali tes," ujar Wening.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih jauh, menurut Wening, trek uji praktik tersebut dianggap sulit. Ia mempertanyakan tujuan latihan yang mewajibkan peserta uji praktik mengendarai motor melewati cone pada lintasan berbentuk angka 8.
"Tahu kan yang dibikin muter angka 8 gitu? Itu kayak lo pengin [tes] MotoGP atau gimana? Maksudnya, kenapa harus kayak gitu?" ujar Wening mempertanyakan.
Menurutnya, tes keseimbangan yang dilakukan oleh Samsat terhitung agak berlebihan. Tidak hanya itu, penyusunan cone dalam lintasan uji praktik tersebut dianggap terlalu rapat dan sempit.
"Bahkan penyusunan cone itu lebih sempit daripada buat jalur sepeda di Thamrin," tambahnya.
Untuk bisa mendapat SIM A dan SIM C tanpa tes, Wening mesti membayar Rp900.000 pada tahun 2016. Meski begitu, ia tetap harus mengikuti tes teori agar bisa mendapatkan SIM.