Satgas IDI Sebut Belum Cukup Bukti Efektivitas Vaksin untuk Omicron

CNN Indonesia
Selasa, 30 Nov 2021 10:15 WIB
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan perlu ada penelitian lebih lanjut soal efektivitas vaksin menangkal covid-19 varian omicron.
Satgas Covid-19 IDI mengatakan belum cukup bukti vaksin covid-19 bisa menangkal varian omicron. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban tak yakin vaksin bisa menangkal varian B.1.1.529 atau Omicron.

Menurutnya, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan vaksin mampu menangkal penularan maupun gejala dari varian Omicron.

"Belum cukup bukti ya (efektivitas) vaksin Covid-19 terhadap varian Omicron ini," kata Zubairi dikutip dari siaran CNNIndonesia TV, Selasa (30/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zubairi menilai protokol kesehatan tetap perlu dipatuhi guna mencegah penularan varian omicron. Terlebih, efektivitas vaksin terhadap varian tersebut masih belum teruji.

"Belajar pengalaman lalu, melihat data kasus Covid-19 yang meninggal, kosongnya rumah sakit. Saya optimis bahwa kita bisa menangkal varian ini selama kita patuh pada prokes," kata Zubairi.

Zubairi menjelaskan bahwa varian Omicron terbukti memiliki kecepatan penularan yang tinggi. Sudah terjadi di banyak negara, mulai dari Eropa hingga Asia.

"Virus ini lebih cepat menular, 5 kali lebih mampu kecepatan penularannya. Terbukti dari kenaikan jumlah kasus di Afrika Selatan yang tanggal 23 November belum ada 1.000 kasus, terus naik jadi 2.000. ribu lebih dan hari ini 3.200-an," kata dia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sejauh ini telah ada 128 kasus corona varian Omicron di sembilan negara kecuali Indonesia.

Ada 4 negara lain yang kemungkinan sudah menjadi tempat penularan varian omicron.

Budi mengklaim sejauh ini varian tersebut belum terdeteksi di Indonesia. Pemerintah lalu memperketat pengawasan seluruh pintu masuk Indonesia untuk mencegah penyebaran varian ini.

Catatan Redaksi: Judul artikel ini mengalami perubahan judul pada Kamis (2/12) pukul 19.39 WIB.

(khr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER