Cak Imin soal Kampanye Hitam Muktamar NU: Biasalah, Akhirnya Ger-geran

CNN Indonesia
Jumat, 17 Des 2021 02:50 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyebut gegeran pada Muktamar NU adalah hal yang biasa terjadi.
Ketum PKB Muhaimin Iskandar mengklaim akhir Muktamar NU akan 'happy' meski sebelumnya terjadi 'gegeran'. (Foto: CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan 'gegeran' pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) adalah hal biasa. Yang penting, klaimnya, ajang ini berakhir dengan bahagia.

Hal itu dikatakannya saat merespons dugaan kampanye hitam yang dilakukan salah satu tim pemenangan calon ketua umum dalam Muktamar NU ke-34 baru-baru ini.

"Biasalah, NU itu kalau Muktamar selalu gegeran (ribut) gitu ya, tapi berakhir dengan ger-geran (tertawa bercanda), happy-happy," kata dia kepada wartawan di kompleks parlemen, Rabu (15/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai wadah politik banyak warga NU, dia menegaskan partainya juga tak pernah menginstruksikan kader untuk mendukung salah satu calon dalam Muktamar.

Sebaliknya, Cak Imin mengaku telah menginstruksikan kader agar bisa mendukung kedua calon dalam Muktamar. Baik Yahya Cholil Staquf maupun petahana Yaqut Cholil Qoumas.

"Kita sudah instruksikan kepada seluruh kader-kader untuk mendukung dua duanya, mendukung dua duanya," ucap Wakil Ketua DPR itu.

'Gegeran' seperti disampaikan Cak Imin, diketahui terus mencuat menjelang pelaksanaan Muktamar NU Ke-34 yang akan digelar 23-25 Desember. Sejak awal November, Kementerian Agama disebut telah memborong banyak kamar hotel di Lampung bersamaan dengan pelaksanaan Muktamar.

Upaya itu disebut-disebut sebagai intervensi pemerintah untuk mendukung salah satu calon. Kemenag pun telah membantah tudiangan tersebut.

Suasana juga memanas usai internal pengurus berbeda pandangan soal waktu pelaksanaan Muktamar usai sempat dibatalkan karena pelaksanaan PPKM Level 3 di waktu yang bersamaan.

Belakangan, pelaksana Muktamar kembali ke waktu semula usai pemerintah membatalkan rencana penerapan PPKM Level 3 saat Natal dan Tahun Baru 2022.

(thr/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER