KALEIDOSKOP 2021

Rentetan Bencana Sepanjang 2021: Banjir Sintang hingga Erupsi Semeru

CNN Indonesia
Rabu, 29 Des 2021 08:23 WIB
Dari ribuan bencana yang terjadi, hampir 50 persen merupakan bencana hidrometeorologi. Bencana banjir terjadi sebanyak 1.005 kali dan tanah longsor 928 kali.
Erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu, 4 Desember. Erupsi tersebut kemudian memunculkan guguran awan panas dan lahar dingin. (ANTARAFOTO/ARI BOWO SUCIPTO)

6. Banjir Nusa Tenggara Timur

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 178 orang meninggal dunia akibat banjir yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada awal April 2021. Selain itu, sebanyak 47 orang hilang akibat banjir bandang tersebut.

Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian Daerah Aliran Sungai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Saparis Soedarjanto mengatakan, banjir bandang NTT disebabkan curah hujan ekstrem akibat Siklon Tropis Seroja dan kondisi geografis di wilayah yang terdampak.

Ia mengatakan area terdampak banjir memiliki pergerakan air di permukaan lahan atau limpasan yang termasuk ekstrem. Sehingga limpasan air umumnya cukup tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

7. Gempa Malang

Gempa bumi mengguncang Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 10 April 2021. Gempa berkekuatan Magnitudo 6,1 itu mengakibatkan delapan orang meninggal dunia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi pada pukul 14:00:15 WIB. Lokasi gempa terletak pada koordinat titik 8,95 lintang Selatan (LS) dan 112,48 bujur Timur (BT) atau lebih tepatnya terjadi pada 90 km barat daya, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Gempa berada di kedalaman 25 kilometer.

Selain menimbulkan korban jiwa, BNPB mencatat 642 unit rumah rusak berat, 845 rusak sedang, dan 1.361 rusak ringan. Sementara, sebanyak 179 fasilitas umum rusak.

8. Longsor Solok Selatan

Longsor terjadi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat pada 10 Mei 2021. Sebanyak 16 orang penambang emas liar tertimbun longsor tersebut. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Solok, dari 16 orang, delapan orang dinyatakan tewas.

BPBD memperkirakan, longsor tersebut akibat curah hujan yang tinggi dari Minggu, 9 Mei 2021 sampai dini hari. Hal ini mengakibatkan bukit di sekitar tambang emas liar itu longsor.

9. Banjir Sintang

Banjir merendam Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat pada 21 Oktober 2021. Banjir yang merendam 12 kecamatan di Sintang itu baru berangsur surut pada akhir November.

Sejak banjir akhir Oktober itu, setidaknya 124.497 warga terdampak, dan 25.884 mengungsi. Akibat banjir tersebut, empat orang juga dinyatakan meninggal dunia.

Bencana banjir ini sempat menjadi sorotan nasional, lantaran ketinggian banjir mencapai hingga 3 meter dan bertahan hingga hampir satu bulan. Bahkan, penanganan banjir juga terkesan lambat.

10. Erupsi Gunung Semeru

Di penghujung tahun 2021, Indonesia dikejutkan erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu, 4 Desember. Erupsi tersebut kemudian memunculkan guguran awan panas dan lahar dingin.

Berdasarkan data BNPB per Rabu, 15 Desember 2021, jumlah korban jiwa akibat erupsi Semeru mencapai 48 orang, sementara sembilan lainnya masih dinyatakan hilang, 863 terluka. Sementara itu, sebanyak 1.027 rumah rusak.

Selain itu, Jembatan Gladak Perak juga ambruk akibat erupsi tersebut. Padahal, jembatan itu merupakan penghubung Kabupaten Lumajang-Malang. Pemerintah menyebutkan, perbaikan Jembatan Gladak Perak itu membutuhkan waktu hingga satu tahun.



11. Gempa Magnitudo 7,4 di Flores

Gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 7,4 mengguncang Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan sempat mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah Maluku, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

BMKG mencatat, tsunami setinggi 7 centimeter sempat terjadi di Marokopot pasca-gempa bumi. Selain itu, sebanyak 345 rumah warga di Selayar, Sulawesi Selatan rusak akibat gempa bumi tersebut.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, episenter gempa terletak pada koordinat 7,59 derajat LS, 122,24 BT, atau tepatnya berlokasi di laut Flores pada jarak 120 kilometer arah barat laut kota Larantuka, NTT pada kedalaman 10 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman, menurut Dwikorita gempa bumi yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar atau patahan aktif di laut Flores.

(dmi/fra)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER