Pemerintah mencatat sebaran varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau yang dikenal dengan varian Omicron di Indonesia terus bertambah setiap harinya. Kendati demikian, pemerintah mengklaim kasus Omicron merupakan imported case alias belum menyebar dalam transmisi lokal atau komunitas.
Kendati demikian, Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakin bahwa pandemi Covid-19 global akan berakhir tahun depan, seiring dengan semakin banyaknya jumlah warga dunia yang mendapatkan proteksi tambahan melalui pemberian vaksin Covid-19.
Lihat Juga : |
CNNIndonesia.com merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat tambahan tiga kasus varian Omicron. Dengan demikian, saat ini sudah terdapat delapan kasus warga terinfeksi positif varian Omicron di Indonesia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengkonfirmasi tiga temuan kasus baru itu merupakan imported case dari pelaku perjalanan luar negeri dari Malaysia dan Kongo.
"Saat ini sudah ada tambahan kasus lagi, satu orang dari Malaysia dan dua orang dari Kongo, mereka ini Pekerja Migran Indonesia (PMI) ya. Saat ini mereka sedang menjalani karantina di Wisma Atlet Jakarta," kata Nadia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (23/12).
Kemenkes menyebut mayoritas dari total delapan kasus varian Omicron di Indonesia dinyatakan terinfeksi tanpa gejala atau OTG. Namun demikian, tiga di antaranya dilaporkan memiliki gejala batuk.
Direktur P2PML Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memastikan gejala yang dialami pasien terinfeksi varian Omicron di Indonesia masih tergolong gejala ringan, tidak sampai mengalami demam, anosmia, maupun alergi seperti gatal-gatal.
"Tiga [kasus] gejala ringan ya, hanya batuk. Itu untuk kasus yang baru," kata Nadia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (23/12).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut kasus probable warga terhadap varian Omicron di Indonesia semakin meningkat. Ia menambahkan, sementara ini temuan paling banyak didapatkan dari pemeriksaan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong yang merupakan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Budi kemudian mengklaim bahwa sejauh ini kasus varian Omicron merupakan penularan dari luar negeri atau imported case, sehingga sementara ini sama sekali belum ditemukan penularan lokal.
"Cukup banyak saya lihat, dia masuk lewat Entikong, jadi Malaysia, walaupun asalnya kita belum trace. Jadi dia memang masuknya dari Malaysia, tapi sebelumnya dia dari negara mana kita belum tahu," kata Budi.
WHO optimistis bahwa pandemi Covid-19 berakhir pada 2022. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut prediksi itu didapatkan dari jumlah dosis vaksin yang terus meningkat didistribusikan ke seluruh dunia.
Ghebreyesus menuturkan sejauh ini jumlah dosis vaksin yang telah didistribusikan ke seluruh dunia sudah cukup mencapai target vaksinasi 40 persen populasi di setiap negara.
"Tahun 2022 harus menjadi akhir dari pandemi Covid-19. Tapi itu juga harus menjadi awal dari sesuatu yang lain - era baru solidaritas," paparnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya...