Lebih lanjut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes ini juga tak menampik sempat terjadi aksi penolakan saat penjemputan atau evakuasi oleh petugas. Ia menyebut proses evakuasi sempat melibatkan aparat kepolisian dan TNI. Warga tersebut bertempat tinggal di salah satu apartemen di Pluit, Jakarta Utara.
Kendati begitu, Nadia melanjutkan, pasien terinfeksi Omicron tersebut bersedia dibawa ke RSPI Sulianti Saroso dan menjalani tes swab ulang sebagai syarat masuk tes perawatan di fasilitas kesehatan.
"Jadi memang awalnya yang bersangkutan menolak dilakukan evakuasi, tapi saat ini sudah cukup kooperatif," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadia juga menjelaskan alasan pihaknya memboyong pasien tersebut ke RSPI alih-alih RSDC Wisma Atlet seperti puluhan pasien Omicron lainnya. Pihaknya ingin melakukan perawatan lebih maksimal pada temuan kasus pertama transmisi lokal Omicron di Indonesia.
Selain itu, Kemenkes ingin meneliti lebih jauh gejala klinis yang dialami pasien tersebut. Lantaran diketahui pasien tersebut dinyatakan terinfeksi Omicron tanpa gejala alias OTG.
"Karena ini pertama kasus transmisi lokal, jadi kita ingin meminimalisir kemungkinan yang mungkin terjadi. Karena fasilitas RS itu jauh lebih baik daripada isolasi, sambil kita pelajari pola-pola klinis dari pada Omicron yang tertular dari transmisi lokal ini," ujar Nadia.
Sementara itu, per 28 Desember, Kemenkes mencatat total terdapat 47 kasus varian Omicron yang terdeteksi di Indonesia saat ini, dengan rincian 46 kasus transmisi dari pelaku perjalanan luar negeri, dan satu kasus transmisi lokal.
Nadia kemudian menjelaskan puluhan warga tersebut positif varian Omicron berdasarkan pemeriksaan WGS yang hasilnya keluar secara bertahap. Kasus tersebut juga sudah dilaporkan melalui lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).
GISAID merupakan sebuah lembaga bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus corona SARS-CoV-2.
Adapun puluhan warga itu merupakan WNI pelaku perjalanan dari sejumlah negara. Seperti Amerika Serikat, Kongo, Korea Selatan, Turki, Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, Turki, dan ada pula seorang orang WNA asal Nigeria.
(khr/pmg)