Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam, Irjen Armed Wijaya mengatakan keputusan untuk mendaratkan para pengungsi Rohingya yang masih berada tengah laut itu diambil atas nama kemanusiaan.
Ia juga mengatakan, etnis Rohingya di kapal tersebut didominasi oleh perempuan dan anak-anak.
"Keputusan ini kita buat mempertimbangkan kondisi darurat yang dialami pengungsi di atas kapal tersebut," kata Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri (PPLN) ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, kapal yang membawa pengungsi Rohingya dilaporkan terombang-ambing di perairan Aceh sejak Minggu kemarin (26/12). Mereka terpantau sudah berada di 70 mil dari bibir pantai perairan Bireuen.
Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek mengatakan kapal tersebut terombang-ambing diduga karena mesin rusak.
"Info dari nelayan yang baru pulang melaut, melihat adanya kapal Rohingya di depan perairan Bireuen," kata Miftach saat dikonfirmasi, Senin (27/12).
Lihat Juga : |