Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menargetkan untuk mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin virus corona pemberian dosis ketiga atau booster di Indonesia.
Kepala BPOM Penny K Lukito menambahkan bahwa pihaknya akan lebih dahulu merilis EUA untuk vaksin booster homolugus alias pemberian dosis vaksin 1-3 menggunakan platform dan merek yang sama.
"Kami masih berproses ya. Awal minggu depan untuk yang [EUA vaksin] homologous ada yang bisa dirilis. Ada Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Sinopharm," kata Penny kepada CNNIndonesia.com, Jumat (31/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) Airlangga Hartarto menargetkan Indonesia dapat memulai pemberian vaksin virus corona dosis ketiga atau booster pada 12 Januari 2022.
Program booster ini akan menyasar golongan warga lanjut usia (lansia) terlebih dahulu dan kelompok rentan sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan yang akan diberikan secara gratis. Kemudian program booster akan dilanjutkan pada masyarakat umum non-PBI dengan skema berbayar.
"Pemerintah berharap di Januari nanti tanggal 12 akan dimulai vaksinasi booster," kata Airlangga saat mengunjungi sentra vaksinasi anak di SDN Kemanggisan 05 Pagi, Jakarta Barat, Jumat (31/12).
Ketua Pokja Pinere Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Pompini Agustina Sitompul menyebutkan rata-rata pasien kasus terinfeksi varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron di Indonesia yang dirawat di RSPI belum ada yang menunjukkan gejala atau temuan pneumonia.
Pompini menambahkan bahwa gejala klinis yang dialami 12 dari total 68 pasien Omicron di Indonesia yang dirawat di RSPI masih belum menunjukkan gejala yang 'khas' dari varian-varian Covid-19 sebelumnya.
"Untuk kasus-kasus Omicron yang sudah dirawat di RSPI Sulianti Saroso itu tetap sama, yaitu gejalanya ringan, tidak ada perbedaan dengan yang sebelumnya," kata Pompini.
Ketua KCP PEN Airlangga Hartarto menargetkan program vaksinasi virus corona yang menyasar anak usia 6-11 tahun rampung pada kuartal pertama tahun depan atau sekitar Maret 2022.
Pemerintah telah memberikan lampu hijau bagi pemerintah daerah untuk mulai melaksanakan program vaksinasi Covid-19 yang menyasar sekitar 26,5 juta anak-anak usia 6 sampai 11 tahun. Kick off vaksinasi anak juga telah dilakukan sejak 14 Desember lalu.
"Kita memulai vaksinasi anak beberapa hari lalu, dan ditargetkan di kuartal pertama, [vaksinasi] anak-anak bisa diselesaikan karena ini merupakan dosis pertama," kata Airlangga saat mengunjungi sentra vaksinasi anak di SDN Kemanggisan 05 Pagi, Jakarta Barat, Jumat (31/12).
Kementerian Kesehatan mencatat capaian vaksinasi covid-19 di Indonesia per Jumat (31/12) Pukul 12.00 WIB, yakni 161.082.857 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, 113.666.327 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 77,34 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 54,58 persen.
Data harian yang dirilis Satgas Covid-19 per hari ini, Jumat (31/12) mencatat terdapat penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 180 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 193 kasus, dan 6 kasus meninggal baru.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 4.262.720 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 4.114.334 orang dinyatakan pulih, 4.292 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 144.094 orang lainnya meninggal dunia.
(khr/fra)