Kronologi Pemuda Dibacok Orang Tak Dikenal di Yogyakarta

CNN Indonesia
Minggu, 02 Jan 2022 15:39 WIB
Ilustrasi senjata tajam. (REUTERS/ALEXANDRE MENEGHINI)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Seorang pemuda warga Kota Yogyakarta bernama Hanung Aryo Damar (19) menjadi korban pembacokan oleh sekelompok orang tak dikenal usai malam pergantian tahun baru 2022, Sabtu (1/1) dini hari.

Kakak korban, Teno Aryo Damar menyebut, akibat serangan dengan benda tajam tersebut adiknya mengalami luka sobek di bagian punggung selebar 10 centimeter.

"Kronologinya, (korban) habis camping di Parangtritis terus pulang empat motor. Jam empat (pagi) perjalanan pulang," kata Teno di kediamannya, Bausasran, Danurejan, Kota Yogyakarta, Minggu (2/1).

Sesampainya di Jalan Gajah Mada, Pakualaman, korban dan rombongan berpapasan dengan sekelompok pengendara motor lainnya. Tiba-tiba, gerombolan ini mengumpat ke arah Hanung cs.

"Itu mereka tiga motor, tujuh orang. Salah satunya bonceng tiga," jelas Teno.

Korban dan rombongan spontan berhenti untuk menanyakan maksud gerombolan tersebut. Namun, kelompok orang tak dikenal itu malah balik mengancam dengan mengacungkan senjata tajam jenis celurit.

"Kaget teman-teman, bilang klitih-klitih, kabur ke utara," ucapnya.

Aksi kejar mengejar melewati Jalan Hayam Wuruk, Bausasran sampai ke Simpang Empat Lempuyangan. Hendak berbelok, korban yang dalam posisi membonceng punggungnya terkena lemparan benda keras diduga botol kaca.

Sempat terhuyung, ia tak jatuh karena menyandarkan tubuhnya ke rekannya yang mengemudikan motor. Kendati jarak motor antara korban dan para pelaku kian terpangkas.

"Udah deket, (korban) disabet. Pakai celurit yang panjang itu, bukan yang lengkung. Kena sini (punggung), nggak kerasa. Robek 10 centi, dijahit 3 lapis dari otot sampai kulit," urainya.

Tangan korban yang dipakai untuk menangkis serangan senjata tajam juga tergores. Hanung baru merasakan luka di punggungnya selang beberapa lama usai komplotan pelaku pergi beberapa waktu.

Hanung yang sudah merasakan sakit kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bethesda, Gondokusuman melalui Perempatan Gayam. Ia dibonceng tiga menggunakan satu unit sepeda motor.

Tapi ternyata mereka berpapasan kembali dengan komplotan pelaku yang lagi-lagi mengejar Hanung cs. Namun siapa sangka ternyata salah satu dari para pelaku ternyata mengenali rekan korban.

"Salah satu dari pelaku itu ada yang manggil teman adik saya, namanya kan Zaki. 'Weh, Ki (Zaki)'. Tapi itu dia nggak tahu siapa yang manggil," tutur Teno menirukan kesaksian rekan adiknya.

Sampai akhirnya mereka berpisah jalan. Korban dan teman-teman melanjutkan perjalanan ke RS Bethesda, sementara pelaku ke arah Stadion Mandala Krida.

Sesampainya di Bethesda, Zaki tiba-tiba dihubungi oleh rekannya. Rekannya tersebut menginformasikan jika ada salah seorang temannya yang mengaku bertemu Zaki.

Curiga, rekan-rekan Teno termasuk teman-teman korban lantas pergi menemui sosok yang mengaku bertemu Zaki di waktu penyerangan itu. Setelah diinterogasi dia akhirnya mengaku jadi joki motor komplotan bersajam itu.

"Sudah di-video, dia mengakui. Tapi dia cuma joki. Tapi tadi pas diminta datang ke sini untuk dimintai keterangan, harapannya dia datang sama teman-temannya. Tapi yang datang malah bapak dan omnya," kata dia.

Teman-teman Teno kemudian berupaya mendatangi alamat para terduga komplotan ini. Akan tetapi, orang-orang yang dicari tak berada di tempat dan disinyalir kabur.

"Sudah nggak ada, sudah kabur nggak tahu ke mana. Nah ini tadi sudah dihubungi Polresta, yang bapak sama om yang njongki tadi sudah diamankan," imbuh dia.

Korban Hanung sendiri sampai saat ini masih mendapatkan perawatan di RS Bethesda. Teno dan keluarga kasus ini bisa segera diproses.

"Alhamdulillah adik saya nggak kenapa-napa, tapi ya masa (kasus) ada terus," harapnya memungkasi.

Terpisah, Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro mengaku jajarannya telah menerima laporan terkait kejadian ini. Pihaknya menampik jika kasus ini dikategorikan sebagai kejahatan jalanan atau klitih.

"Sama-sama rombongan terus serempetan, trus ribut dilempar batu. Jadi bukan klitih. Kelahi saja tapi lokasinya di jalan," kata Purwadi melalui pesan WhatsApp, Minggu.

Pihaknya namun tetap akan menindaklanjuti laporan ini. Anggotanya kini tengah melakukan penyelidikan.

"Kalau di 2022 ini, (klitih) Alhamdulillah masih nihil," tutupnya.

(ugo/kum/ugo)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK