Isyarat dari NTB, Sinyal Demokrat-PKS Serius Jajaki Koalisi

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jan 2022 07:09 WIB
Memasuki 2022, kader Demokrat di daerah mengusulkan AHY agar menggaet tokoh PKS. Disambut pengurus PKS yang memuji AHY sosok muda berprestasi.
Pengurus DPP PKS memuji Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pemimipin muda berprestasi yang patut jadi pemimpin di level nasional (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA) (CNN Indonesia/Hesti Rika)

Menurut Nabil, aspirasi kader Demokrat NTB merupakan hal yang wajar ketika mengusulkan pasangan AHY-Zulkieflimansyah. Dia menilai itu buah dari hubungan baik Demokrat dan PKS di NTB selama ini.

Dia pun mengamini bahwa AHY, ketua umum Demokrat, termasuk tokoh muda yang berprestasi dan patut menjadi pemimpin di level nasional. Nabil memuji figur AHY meski bukan kader PKS.

"Jadi ya wajar-wajar saja wacana tersebut muncul ke publik. Toh keduanya (AHY dan Bang Zul) memang pemimpin muda yang berprestasi dan berpotensi menjadi pemimpin nasional," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nabil mengatakan PKS menjalin komunikasi tidak hanya dengan Demokrat, tetapi juga partai lainnya. Mengenai sosok untuk diusung di Pilpres, belum ada yang mengerucut.

"PKS sejauh ini masih fokus dan konsisten untuk terus mensosialisasikan penokohan Dr. Salim Segaf Aljufri sebagai figur utama partai dalam pentas kepemimpinan nasional," kata dia.

Bantah Mulai Tatap Pilpres

Salah seorang pengurus di DPP Demokrat yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa komunikasi memang tengah dijalin dengan partai lain guna menghadapi Pilpres 2024. Akan tetapi, tidak hanya PKS.

Komunikasi juga dibangun dengan beberapa partai lain. Lebih dari empat. Mayoritas adalah partai yang saat ini berada di dalam koalisi pemerintahan.

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengakui bahwa komunikasi memang dijalin dengan partai lain serta elemen masyarakat.

Namun, dia mengklaim partainya belum menempatkan Pilpres sebagai agenda prioritas hingga saat ini.

"Konsolidasi eksternal juga terus dilakukan baik itu dengan partai politik lain, Ormas, NGO dan elemen masyarakat madani lainnya, namun tidak membahas tentang Pilpres atau koalisi Pilpres," kata Kamhar saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (3/1).

Kamhar menyebut Demokrat masih fokus pada konsolidasi internal di level provinsi dan kabupaten/kota. Termasuk mengupayakan bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

"Pada saatnya nanti Partai Demokrat akan mempresentasikan ke publik respons dan sikap politik partai terkait Pilpres 2024," kata Kamhar.

Demokrat membutuhkan rekan koalisi jika ingin mengusung pasangan calon di Pilpres 2024 mendatang. Itu harus dilakukan demi memenuhi syarat kepemilikan 20 persen atau 115 kursi DPR untuk mengusung pasangan calon.

Demokrat saat ini hanya memiliki 54 kursi DPR. Jika ingin berkoalisi dengan PKS, yang memiliki 50 kursi DPR, maka harus mencari satu partai lagi guna memenuhi syarat presidential threshold.

(bmw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER