185 Gempa Guncang Bali di 2021, Nihil Magnitudo di Atas 5

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jan 2022 02:40 WIB
Tanpa gempa berkekuatan di atas magnitudo 5 sepanjang 2021, Bali sempat mendapat kerusakan signifikan akibat lindu.
Dampak dari salah satu gempa yang menerpa Bangli, Bali, Oktober 2021. (Foto: AP/Dewa Raka)
Denpasar, CNN Indonesia --

Sepanjang 2021, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mencatat 185 gempa bumi terjadi di Bali dan tanpa ada yang bermagnitudo di atas 5.

Meski demikian, ada 14 di antaranya merupakan gempa yang bisa dirasakan getarannya dan sempat berdampak signifikan di sejumlah daerah.

"Ada 14 gempa bumi yang terasa dan di bawah lima (magnitudo) yang paling terdampak kejadian pada tanggal 14 Oktober 2021 itu, di Karangasem dan Bangli," kata
Yohanes Agus Setiawan selaku Kepala Kelompok Kerja Sub Bidang Pengumpulan dan Penyebaran BBMKG Wilayah III Denpasar, Bali, saat dihubungi Selasa (14/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila dibandingkan 2020, kejadian gempa pada tahun lalu mengalami penurunan.

"Untuk tahun 2020, kejadian gempa bumi di wilayah Bali ada 217 kejadian. Lebih banyak yang sekarang karena kemarin di Bulan Oktober itu ada gempa cukup besar 4,8 yang di Rendang dan itu diikuti oleh gempa-gempa susulan," ujarnya.

Pada 2021, lanjutnya, aktivitas kegempaan di Bali didominasi gempa bumi Magnitudo 3 dengan kedalaman 60 km dengan 107 kejadian.

"Kalau saya lihat dari 185 kejadian gempa selama tahun 2021 ada 157 kejadian gempa yang Magnitudo di bawah 3 itu Magnitudo kecil," imbuhnya.

Dalam hal periode, gempa bumi terbanyak terjadi pada Desember 2021, yaitu 23 kejadian. Sementara, jumlah kejadian gempa bumi dirasakan terbanyak pada Oktober 2021 dengan 4 kejadian.

Dalam hal kekuatan, gempa bumi Magnitudo 3 mencapai 157 kejadian; gempa dengan Magnitudo 3 hingga di bawah 5 mencapai 28 kejadian; dan satu kali gempa dengan kekuatan terbesar, yakni M 4,8 di Rendang, Karangasem, Bali.

"Sementara, gempa di atas 5 Magnitudo tidak ada," lanjutnya.

Bila dilihat dari distribusi gempa bumi dangkal di 2021, wilayah Bali bagian utara mendominasi. Pasalnya, area ini masih ada sesar aktif dan pernah terjadi gempa yang cukup dahsyat, yaitu Gempa Seririt 1976 dengan berkekuatan 6,2 skala richter (SR).

"Kalau, dilihat dari peta dan distribusinya ini, kalau gempa dangkal kebanyakan ada di Bali Utara, kalau dilihat saat ini. Karena, di wilayah itu terdampak sesar aktif, seperti kita ketahui bersama sejarahnya di situ juga perna ada Gempa Seririt," ujarnya.

"Sesar-sesar itu yang menimbulkan kejadian gempa di bagian Utara. Selain itu, ada sesar aktif yang ada di wilayah Rendang yang kejadian di Bulan Oktober 2021 itu. Itu yang memicu kejadian gempa di wilayah bagian Utara," tambahnya.

Ia juga menyebutkan sesar aktif terkait kondisi tektonik yang menyebabkan terdapat patahan di wilayah tersebut. Selain itu, wilayah Bali bagian selatan memiliki zona subduksi yang menyebabkan tekanan terhadap lempeng yang ada di atasnya.

(kdf/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER