Rahmat Effendi, Wali Kota Bekasi Pencetus Jakarta Tenggara

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jan 2022 19:13 WIB
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi dilaporkan terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Isal Mawardi/detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wali Kota BekasiRahmat Effendi dilaporkan terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/1) sekitar pukul 14.00 WIB.

Pria yang lebih dikenal dengan sapaan Bang Pepen itu menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi pada 2011 menggantikan Mochtar Mohamad yang juga tersandung kasus dugaan korupsi.

Kemudian ia dilantik menjadi Walkot Bekasi definitif pada 2012 menyusul putusan Mahkamah Agung (MA) yang memvonis Mochtar enam tahun penjara.

Setelah masa tugasnya habis, ia kembali terpilih secara berturut-turut sebagai Walkot Bekasi untuk periode 2013-2018 dan periode 2018-2023.

Selama menjabat sebagai wali kota Bekasi, Bang Pepen sempat mencetuskan ide untuk menggabungkan Bekasi dengan DKI Jakarta. Ia mengusulkan Bekasi menjadi Jakarta Tenggara.

Saat itu ia beralasan Bekasi tak terurus di bawah Provinsi Jawa Barat. Anggaran yang didapat pun kecil, tak cukup untuk mengelola kota yang dia pimpin.

Selain itu, secara budaya, orang Bekasi lebih banyak menggunakan bahasa Jakarta, yaitu Betawi ketimbang bahasa Sunda. Ia bahkan menyebut, bahasa yang digunakan orang Bekasi adalah Betawi medok.

Sebelum menjabat sebagai Walkot Bekasi, Bang Pepen pernah menjabat sebagai anggota DPRD Bekasi 1999 - 2004. Lalu pada 2004, ia diangkat menjadi ketua DPRD Bekasi sampai 2008.

Di balik melesatnya karir di pemerintahan, pria kelahiran 3 Februari 1964 itu memang cukup dikenal sebagai individu yang aktif dalam organisasi dan kepartaian.

Dalam situs resmi Kota Bekasi, dirinya tercatat pernah mengikuti 12 organisasi. Selain itu, ia juga saat ini masih tercatat sebagai Ketua serta pengurus DPD Partai Golongan Karya (Golkar).

(yla/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK