Muhammadiyah Ungkap Pengungsi Rohingya-Afghanistan di RI Sudah Stres

CNN Indonesia
Jumat, 07 Jan 2022 13:34 WIB
Pengungsi Rohingya di Indonesia. (ANTARA FOTO/Hayaturrahmah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas menyebut banyak pengungsi Afghanistan dan Rohingya dari Myanmar di Indonesia mengalami stres. 

Anwar juga menyebut kesengsaraan pengungsi yang saat ini tinggal di tempat penampungan sudah sangat berat. Sementara, masa depan mereka tidak jelas.

"Masa depan mereka juga tidak kunjung ada kejelasan sehingga cukup banyak dari mereka yang sudah stres dan tidak lagi tahu harus berbuat apa," kata Anwar dalam keterangan tertulis, Jumat (7/1).

Anwar mengatakan para pengungsi itu tidak segan-segan melakukan tindakan yang menyakiti diri sendiri, seperti aksi jahit mulut bahkan membakar diri di depan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Medan.

Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk ungkapan keprihatinan, protes dan meminta perhatian masyarakat dunia, terutama PBB.

"Mereka tidak segan-segan melakukan gerakan jahit mulut di Pekanbaru. Bahkan ada diantara mereka yang nekat melakukan aksi bakar diri," kata Anwar.

Karena itu, Anwar meminta agar pemerintah Indonesia dan PBB memperhatikan nasib pengungsi yang tersebar di tempat pengungsian ini dengan serius.

Anwar meminta agar pemerintah mencari solusi untuk menjawab permasalahan para pengungsi itu. Menurutnya, pengungsi dari Afghanistan dan Myanmar juga memiliki hak untuk hidup bebas di muka bumi.

"Oleh karena itu masalah ini tidak boleh dibiarkan terus berlarut-larut. Untuk itu PBB dan pemerintah Indonesia harus secepatnya bisa mencarikan solusi," ujar Anwar.

Sebelumnya, empat pengungsi Afghanistan di Pekanbaru menjahit mulut sebagai tanda protes atas ketidakjelasan nasib mereka setelah bertahun-tahun terlantar di Indonesia. Mereka menuntut kejelasan dari organisasi-organisasi internasional seperti UNHCR dan IOM.

"Empat pengungsi menjahit mulut beberapa hari lalu di Pekanbaru setelah puluhan hari demonstrasi karena mereka tak mendapatkan respons dari UNHCR," ujar salah satu pengungsi Afghanistan di Indonesia, Hakmat, dalam pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (8/12) lalu.

Sementara itu, Lembaga swadaya masyarakat (LSM) mendesak Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) bergerak karena pengungsi di Indonesia sudah mulai frustrasi, hingga salah satu dari mereka membakar diri di Medan.

"Bukti UNHCR tidak serius mengatasi persoalan ini dari banyaknya warga international di Indonesia yang sedang mencari suaka dan pengungsi depresi. Terakhir pengungsi dari Afghanistan yang transit di Medan bakar diri," kata pendiri LSM Solidarity Indonesia for Refugee (SIR), Ali Yusuf, Senin (6/12) lalu.

Pengungsi Afghanistan juga sempat melakukan unjuk rasa di depan kantor UNHCR, Jakarta Pusat. Mereka menuntut kejelasan nasib mereka dan diberangkatkan ke negara tujuan.

(iam/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK