Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan seorang warga Krukut, Jakarta Barat yang pertama kali dinyatakan probable terpapar kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron, tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
"Ini transmisi lokal karena berawal dari kasus, kasus yang pertama diketahui tidak mempunyai riwayat perjalanan dari luar negeri, berarti transmisi lokal," kata Dwi saat dihubungi, Senin (10/1).
Ia mengatakan, awalnya, warga yang probable Omicron itu bepergian pada awal Desember 2021 lalu. Kemudian di akhir Desember, mulai ada keluhan hingga akhirnya diperiksa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mengenali Ibu R ini sebagai kasus yang pertama, tapi bisa jadi dia sebenarnya ketularan dari orang lain yang ada di lingkungannya, yang tidak terdeteksi, karena kalau Omicron kan gejala mayoritasnya ringan, enggak menyadari," ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan pihaknya terus melakukan penelusuran kontak setelah total ditemukan 36 kasus positif di Krukut.
Selain itu, aparat setempat juga memberlakukan micro lockdown.
"Dari hasil sebelumnya yang positif sudah diisolasi, mayoritas di Wisma Atlet. Sampai kapan? kalau sudah tidak ada lagi proses penularan yang berlanjut," katanya.
Sebelumnya, puluhan warga di Krukut terpapar Covid-19. Penemuan berawal ketika satu warga dinyatakan probable Omicron.
Pihak kelurahan pun melakukan penelusuran kontak. Awalnya didapatkan 13 orang positif setelah menjalani tes antigen. Kemudian, 13 orang itu dibawa ke Wisma Atlet untuk menjalani isolasi terkendali.
Lalu pihak kelurahan kembali melakukan tracing pada Jumat (7/1) terhadap 63 warga lainnya. Hasil tracing menunjukkan bahwa 20 orang dinyatakan positif dari hasil tes antigen, sehingga total ada 33 orang yang positif.
Hingga Minggu (9/1), jumlah warga yang terpapar kembali bertambah menjadi total 36 orang.
(yoa/wis)