Kasus konfirmasi positif virus corona (Covid-19) diprediksi akan mengalami peningkatan dalam beberapa waktu ke depan imbas dari libur Natal dan Tahun baru 2022 (Nataru).
Selain itu peningkatan itu ditengarai karena varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahkan memprediksi lonjakan kasus bisa mencapai 60 ribu kasus sehari pada Februari mendatang. Sementara baru-baru ini, temuan kasus Covid-19 mulai muncul pada aktivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNNIndonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut:
Enam sekolah di wilayah Jakarta Timur ditutup akibat temuan kasus Covid-19. Sekolah yang ditutup terdiri dari semua jenjang pendidikan.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Timur, Linda Romauli mengatakan sekolah yang ditutup adalah SMAN 71, SMK Malaka, SMPN 252, SMPN 62, SDN 01 Jati, dan SMA Pelita 3.
Ia menjelaskan di SMAN 71, SMK Malaka, SMPN 252, SDN 01 Jati dan SMA Pelita 3, kasus Covid-19 masing-masing ditemukan pada satu siswa. Di SMAN 71, kata dia, kasus Covid-19 merupakan probable omicron. Sementara di SMPN 62, kasus positif ditemukan pada seorang guru.
Kemenkes memperbarui regime pemberian vaksin virus corona dosis lanjutan atau booster di Indonesia. Awalnya, Kemenkes hanya memberikan tiga alternatif pemberian booster, namun terkini menjadi empat regime.
Penambahan alternatif terletak pada booster untuk vaksin Primer AstraZeneca. Ketentuan itu termaktub dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster) yang diteken Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu pada 12 Januari.
"Untuk sasaran dengan dosis primer Astrazeneca maka diberikan vaksin Moderna separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml, atau vaksin Pfizer separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml," kata Maxi.
Sementara aturan pemberian booster untuk penerima vaksin primer atau dosis 1 dan 2 Sinovac, yang pertama akan diberikan booster vaksin Pfizer setengah dosis. Dan alternatif kedua, bagi warga yang mendapatkan vaksin primer Sinovac, maka dapat juga diberikan booster vaksin AstraZeneca setengah dosis.
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 13 JANUARI 2022 Kasus Covid di RI Tambah 793, Kasus Aktif Ada 7.388 |
Kemenkes menegaskan masyarakat tidak bisa memilih jenis vaksin virus corona booster. Kemenkes sementara ini telah menetapkan empat regimen pemberian booster yang ditujukan kepada masyarakat di atas usia 18 tahun.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menambahkan penetapan jenis vaksin booster telah melalui banyak kajian baik di dalam maupun luar negeri. Ia meminta agar masyarakat tidak ragu-ragu terkait keefektifan seluruh jenis vaksin Covid-19 di Indonesia.
"Tidak bisa memilih ya, karena sama saja. Karena sudah diteliti bahwa peningkatan titer antibodinya sama," kata Nadia dalam acara daring, Kamis (13/1).
Kemenkes mendorong agar pemerintah daerah terlebih dahulu menggunakan vaksin Covid-19 yang mendekati masa kedaluwarsa, baik untuk pemberian vaksin primer dosis satu dan dua maupun dosis lanjutan atau booster.
Ketentuan itu termaktub dalam SE Nomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster) yang diteken Dirjen P2P Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu pada 12 Januari.
"Vaksinasi dosis lanjutan atau booster dapat dilaksanakan bersamaan dengan vaksinasi primer, dengan vaksinator yang berbeda. Dahulukan penggunaan vaksin yang sudah dekat masa kedaluwarsa terlebih dahulu, early expired first out," kata Maxi.
Kementerian Kesehatan mencatat capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia per Kamis (13/1) Pukul 12.00 WIB, yakni 173.248.256 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, 118.488.929 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 83,19 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 56,89 persen.