Pasien terkonfirmasi positif Virus Corona (Covid-19) yang tengah diisolasi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran diklaim tidak keluar dari zona merah saat mengevakuasi diri akibat gempa dengan Magnitudo 6,6.
Koordinator Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kolonel Mintoro Sumego mengungkapkan zona merah merupakan area sekitar gedung tempat pasien Covid-19 yang dirawat di Wisma Atlet.
Menurutnya, non-pasien tak bisa memasuki area itu sembarangan tanpa alat pelindung diri (APD) yang lengkap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi mereka memang tadi keluar tower, tapi tetap di zona merah, karena mereka tidak bisa keluar dari zona merah, tidak bisa kemana-mana itu," kata Mintoro kepada CNNIndonesia.com, Jumat (14/1).
Mintoro melanjutkan evakuasi pasien Covid-19 itu berjalan lancar lantaran tidak ada yang mengalami gejala berat yang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU).
Setelah situasi cukup kondusif, ratusan pasien Covid-19 itu diarahkan petugas untuk kembali ke kamar masing-masing dengan tertib.
"Pasiennya mayoritas gejala ringan ya tidak ada yang berat, sehingga evakuasi tadi seperti pada umumnya. Dan tidak lama kok itu di halaman bahwa itu, setelah itu diarahkan kembali oleh petugas ke kamar masing-masing," jelasnya.
Berdasarkan video yang diterima CNNIndonesia.com sebelumnya, terlihat pasien Covid-19 di Wisma Atlet tengah mengamankan diri di halaman tower Wisma Atlet, dan dalam video lainnya juga menunjukkan warga yang memilih turun menggunakan tangga darurat.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa dengan Magnitudo 6,6 mengguncang Sumur, Banten. Guncangannya terasa di Bandar Lampung,
(arh/khr/arh)