Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mempersilakan anggota DPR untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster, terutama yang masuk kategori lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan.
Budi memperkirakan sudah banyak anggota dewan yang menerima vaksinasi booster lewat jalur lain.
"Welcome, terutama tadi yang masuk kategori ini silakan, tapi anggota dewan sudah bisa bapak ibu (vaksinasi booster), walaupun mungkin sebagian besar sudah melakukannya dengan jalur yang lain," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (18/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menerangkan vaksinasi booster sudah boleh berjalan di seluruh kabupaten atau kota dengan memprioritaskan kelompok lansia.
Menurutnya, masyarakat umum baru bisa menerima dosis ketiga ini setelah pelaksanaan vaksinasi booster untuk lansia mencapai target.
"Kita harap ini bisa memberikan insentif juga sehingga semua orang yang mau disuntik booster kejar kepala daerahnya untuk bisa lebih rajin menyuntik, agar mereka semua bisa digunakan untuk booster," ujar Budi.
Berdasarkan catatan Satgas Covid-19 hingga hari ini, total vaksinasi ke-1 mencapai 177.259.377 dosis, vaksinasi ke-2 mencapai 120.621.088 dosis, dan vaksinasi ke-3 alias booster baru 1.344.204 dosis.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memutuskan vaksinasi booster gratis untuk seluruh masyarakat. Jokowi menyebut masalah kesehatan menjadi yang utama di tengah ancaman varian Omicron.
Sebagai informasi, per Selasa pagi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan kasus varian Omicron di Indonesia terkini bertambah menjadi 840 kasus. Temuan ratusan kasus itu diidentifikasi Kemenkes selama sekitar sebulan saja.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kemudian merinci, dari 840 kasus Omicron tersebut, 609 merupakan kasus dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Kemudian 172 kasus transmisi lokal, dan 57 lainnya masih diteliti sumber penularannya.
"Jadi sejak kita deteksi dari tanggal 15 Desember 2021 sampai 17 Januari 2022, saat ini sudah ada 840 kasus positif Omicron ya," kata Nadia dalam acara daring, Selasa (18/1).
(fra/mts/fra)