Di Tengah Ancaman Omicron, Vaksinasi 3 Provinsi Masih Kurang 70 Persen

CNN Indonesia
Selasa, 18 Jan 2022 03:47 WIB
Berdasarkan catatan Kemenkes, wilayah provinsi yang cakupan vaksinasi Covid masih di bawah 70 persen adalah Maluku, Papua Barat, dan Papua.
is dua jenis Sinovac kepada anak-anak, Jakarta, Minggu (16/1/2022). (CNNIndonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat masih terdapat tiga provinsi di Indonesia yang capaian program vaksinasi virus corona (Covid-19) primer pemberian dosis pertama masih di bawah 70 persen. Tiga provinsi itu adalah Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Padahal Kemenkes mensyaratkan wilayah dapat memulai program vaksinasi dosis lanjutan atau booster, salah satunya daerah mencapai angka vaksinasi minimal 70 persen untuk dosis pertama.

Berdasarkan laporan harian Kemenkes per 17 Januari 2022, tercatat capaian vaksinasi dosis pertama di Maluku sebesar 62,67 persen atau dapat dikatakan baru 888.408 warga yang menerima suntikan dosis pertama dari target total provinsi sebanyak 1.417.690 jiwa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, urutan kedua capaian vaksinasi terendah adalah Papua Barat dengan capaian 54,75 persen. Artinya, dari target total 797.402 masyarakat Papua Barat yang divaksin Covid-19, baru 436.570 orang yang menerima suntikan dosis pertama.

Sementara provinsi dengan capaian vaksinasi terendah adalah Papua dengan 29,42 persen, atau dapat dikatakan baru 760.153 warga Papua yang menerima suntikan dosis pertama dari target total provinsi sebanyak 2.583.771 orang.

Di atas tiga provinsi itu dalam urutan lima besar vaksinasi terendah adalah Sulawesi Barat (70,11 persen) dan Sumatera Barat (71,06 persen).

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi sebelumnya mengklaim rendahnya capaian vaksinasi virus corona di sejumlah daerah Indonesia terutama wilayah timur terjadi lantaran akses logistik vaksin menuju daerah masih menjadi tantangan khusus.

Selain itu, hoaks atau kabar tidak valid yang beredar di masyarakat juga masih menjadi kendala utama yang sampai saat ini dihadapi pemerintah dalam melakukan program vaksinasi virus corona di Indonesia.

Selain vaksinasi dosis 1 dan 2, pemerintah pun telah menggencarkan pelaksanaan dosis lanjutan atau booster sejak 12 Januari lalu dengan prioritas kelompok lansia serta komorbid atau kondisi immunocompromised.

Program booster hanya akan dimulai pada daerah yang memenuhi syarat. Yakni kabupaten/kota yang sudah mencapai cakupan dosis 1 total minimal 70 persen, dan cakupan dosis 1 lansia minimal 60 persen.

Di samping itu, saat ini Indonesia tengah dibayang-bayangi ancaman gelombang ketiga yang dipengaruhi faktor penularan Covid-19 varian omicron.

Baca halaman selanjutnya kondisi booster di Solo.

Nakes Terbatas, Pemkot Solo Utamakan Vaksin Anak Ketimbang Booster

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER