Dua Pasien Omicron Meninggal Komorbid dan Saturasi Oksigen Rendah

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Jan 2022 21:27 WIB
Kedua pasien dirawat di RS Sari Asih Ciputat dan RSPI Sulianti Saroso dengan kondisi perburukan gejala atau gejala berat.
Dua pasien terpapar varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron di Indonesia yang dinyatakan meninggal dunia memiliki penyakit penyerta alias komorbid dengan saturasi oksigen rendah. Ilustrasi (CNN Indonesia/Adi Maulana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kedua pasien terpapar varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron di Indonesia yang dinyatakan meninggal dunia memiliki penyakit penyerta alias komorbid dengan saturasi oksigen rendah.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut keduanya sempat dirawat di RS Sari Asih Ciputat dan RSPI Sulianti Saroso dengan kondisi perburukan gejala atau gejala berat.

"Kedua pasien tersebut memiliki komorbid. Namun belum di Intensive Care Unit (ICU), tapi sudah pakai oksigen karena saturasinya rendah," kata Nadia kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (22/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nadia juga menjelaskan, salah satu pasien yang kemudian diketahui perempuan berusia 54 tahun memiliki penyakit komorbid lebih dar satu dan cenderung tidak terkendali. Ia juga melaporkan bahwa pasien tersebut sudah menerima vaksin Covid-19 sebelumnya.

Sementara itu, pasien meninggal yang lain merupakan laki-laki berusia 64 tahun dan belum disuntik vaksin Covid-19. Untuk itu Nadia kembali mewanti-wanti bahwa vaksin Covid-19 masih memiliki efektivitas tinggi dalam memberikan proteksi tambahan pada tubuh dari serangan virus corona dan varian-varian barunya.

"Satu sudah divaksin, tapi punya beberapa komorbid yang tidak terkendali," kata dia.

Nadia kemudian melaporkan, per 21 Januari, sebaran kasus varian Omicron di Indonesia telah mencapai 1.161 kasus. Dari ribuan kasus Omicron tersebut, 831 merupakan kasus dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Kemudian 282 kasus transmisi lokal, dan 48 lainnya masih diteliti sumber penularannya.

(khr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER