Satgas IDI Ingatkan Rasio Positif Covid-19 RI di Atas Standar WHO

CNN Indonesia
Minggu, 23 Jan 2022 19:48 WIB
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengingatkan rasio positif covid-19 RI sudah 5,9 persen atau di atas standar emas WHO.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengingatkan rasio positif covid-19 RI sudah 5,9 persen atau di atas standar emas WHO. (CNN Indonesia/Melani Putri).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mewanti-wanti pemerintah Indonesia akan kenaikan rasio positif (positivity rateCovid-19 hingga 5,9 persen.

Menurut data Kementerian Kesehatan per Sabtu (22/1), rasio positif Indonesia itu berada di atas ambang batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia yakni 5 persen.

"Positivity rate Indonesia makin naik, 5,9 persen. Standar emas WHO adalah 5 persen," kata Zubairi melalui akun Twitternya @ProfesorZubari, Minggu (23/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CNNIndonesia.com telah mendapatkan izin untuk mengutip cuitan tersebut.

Zubairi mengatakan angka 5 persen yang menjadi standar WHO itu merupakan salah satu tanda kasus Covid-19 terkendali. Jika rasio positif Covid-19 berada di atas 5 persen, menurut Zubairi, kasus Covid-19 belum terkendali.

Dia juga menyinggung perihal infeksi Covid-19 varian Omicron yang mulai masuk dalam lingkungan keluarga atau terjadi transmisi keluarga. Pasalnya menurut catatan IDI, ada empat orang positif Covid-19 varian Omicron di Tangerang. Penularan diketahui berasal dari keluarga

"Omicron juga sudah mulai memasuki lingkungan keluarga, misalnya di Kota Tangerang. Tercatat empat orang positif varian Omicron," ujar dia.

Zubairi juga menyinggung terkait temuan dua pasien Covid-19 varian Omicron meninggal dunia pada Sabtu (22/1). Dia kembali menegaskan pentingnya vaksinasi Covid-19 untuk kelompok rentan, termasuk lansia dan anak-anak.

"Untuk memerangi Omicron kita harus mempercepat vaksinasi lengkap dan booster untuk semua lansia, sebagai salah satu prioritas," tuturnya.

Sebelumnya, kasus Covid-19 di Indonesia terlihat mengalami tren kenaikan dalam sepekan terakhir. Menurut data Kemenkes Sabtu (22/1), kasus positif harian tembus 3.205, dan kasus Aktif Tembus 16.692.

Kondisi itu diperparah dengan kabar dua kasus kematian pada pasien Omicron. Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman juga meminta pemerintah mengantisipasi prediksi kenaikan kasus kematian pada anak dengan memaksimalkan kegiatan PJJ dan WFH bagi pekerja.



(mln/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER