Luhut Sebut Omicron Bisa Sebabkan Lonjakan Kematian

CNN Indonesia
Senin, 24 Jan 2022 12:35 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan penularan virus corona varian Omicron bisa saja menyebabkan lonjakan kasus kematian bila Rumah Sakit kewalahan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan penularan virus corona (Covid-19) varian Omicron bisa menyebabkan kasus kematian yang cukup tinggi apabila kondisi rumah sakit tidak mampu mengantisipasi.

"Mengenai bahaya Omicron ini kita juga tidak boleh anggap enteng. Kita belum tahu juga apakah ini nanti bisa timbulkan kematian. Bisa menimbulkan kematian banyak kalau rumah sakit kepenuhan. Itu yang kita jaga," ungkap Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM, Senin (24/1).

Namun begitu, Luhut memastikan rumah sakit di Indonesia, maupun fasilitas penunjang lainnya sudah siap menghadapi lonjakan penyebaran varian Omicron.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata Luhut, meski kasus meningkat, pemerintah tetap dalam kendali penuh menghadapi varian Omicron. Ia mengklaim peningkatan kasus relatif terkendali.

"Jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian masih lebih rendah lebih dari 90 persen jika dibandingkan dengan kasus puncak Delta," ujarnya.

Luhut juga menyebutkan, sejak varian Omicron ditemukan satu bulan yang lalu di Indonesia, hari ini belum terlihat tanda-tanda kenaikan kasus seperti yang terjadi di belahan negara yang lain.

"Saat ini juga posisi bed occupancy rate (BOR) di Jawa Bali jauh lebih baik dibandingkan dengan awal kenaikan varian Delta," jelas Luhut.

"Sehingga memberikan ruang yang lebar sebelum mencapai batas mengkhawatirkan 60 persen. Kasus kematian harian di seluruh wilayah Jawa Bali selama 14 hari terakhir juga masih pada tingkat yang cukup rendah," imbuhnya.

Kendati demikian, Pemerintah, menurutnya, tetap waspada terutama melihat Angka Reproduksi Efektif mulai mengalami peningkatan. Saat ini Angka RT di Jawa sudah mencapai 1 dan Bali sudah lebih dari 1.

Kementerian Kesehatan sebelumnya mencatat dua pasien terpapar varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron di Indonesia meninggal dunia. Temuan itu merupakan kematian pertama Omicron yang memiliki karakteristik daya penularan yang tinggi.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi sekaligus menambahkan kedua pasien Omicron yang meninggal dunia itu dilaporkan memiliki penyakit penyerta alias komorbid. Namun ia belum membeberkan jenis penyakit tersebut.

Sementara itu, sampai dengan Minggu (23/1), jumlah kasus Covid varian Omicron di Indonesia sudah mencapai 1.369 kasus. Dari jumlah itu, 840 kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, 311 kasus transmisi lokal, dan 218 kasus dalam pemeriksaan epidemiolog.

(dmi/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER