Polisi menyatakan kericuhan di Sorong, Papua Barat, melibatkan pertikaian dua kelompok. Mereka berseteru dengan menggunakan senjata pada Senin (24/1).
"Sekitar pukul 23.45 WIT terjadi aksi serang antar dua kelompok warga yang gunakan parang, panah dan molotov," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Selasa (25/1).
Ia menyebutkan bahwa kericuhan itu kemudian membuat situasi sempat tak terkendali. Sebuah tempat karaoke yang berada di kawasan tersebut dibakar warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat pembakaran tersebut, tercatat 18 orang meninggal dunia lantaran terbakar di tempat hiburan. Kemudian, satu korban lainnya meninggal dunia akibat luka bacok.
"Polda Papua Barat telah lakukan pertemuan kepada perwakilan kedua kelompok yang bertikai. Tujuannya mencegah tidak ada aksi apapun agar tak melebar kembali," tambah dia.
Ramadhan mengatakan bahwa saat ini kepolisian berhasil mengendalikan situasi di lokasi. Pihaknya pun tengah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Ia memastikan bahwa kepolisian akan menangkap aktor intelektual dan para pelaku dalam insiden kericuhan tersebut.
Lihat Juga : |
"Percayakan kepada pihak Polri untuk selesaikan penegakan hukum kasus ini sampai tuntas dan masyarakat bisa menahan diri untuk tidak lakukan aksi balasan," jelasnya lagi.
Sebelumnya, Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan bahwa ada 11 korban yang gagal terevakuasi pasca kebakaran itu.
Ia menyebutkan bahwa semula pihaknya menduga bahwa semua orang yang berada di dalam karaoke Doubel0 tersebut sudah dievakuasi. Namun ternyata, tim pemadam kebakaran masih menemukan korban meninggal dunia akibat terjebak di dalam ruangan.
(mjo/gil)