Ridwan Kamil Diminta Kaji Ulang PTM 100 Persen di Jabar

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Ombudsman Jawa Barat (Jabar) Dominikus Dalu meminta Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan kepala daerah se-Jabar untuk mengkaji ulang pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen menyusul lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.

"Mempertimbangkan kembali pelaksanaan PTM secara 100 persen di berbagai kota/kabupaten di Jawa Barat sebagaimana yang direncanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, sebagai bentuk antisipasi lonjakan Covid-19," kata Dalu melalui siaran pers, Selasa (25/1).

Lihat Juga : Ruang ICU Khusus Covid di Jakarta Terisi 10 Persen

Saran kepada Pemprov Jabar dan bupati/wali kota se-Jabar itu tertuang melalui surat Nomor: B/0028/PC.01.01-12/I/2022 dan Surat Nomor: B/0029/PC.01.01-12/I/2022 tertanggal 21 Januari 2022 perihal saran terkait penyelenggaraan PTM.

Dalu mengatakan lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron cukup mengkhawatirkan. Mengacu pada data per tanggal 23 Januari 2022 terjadi penambahan konfirmasi positif Covid-19 harian mencapai 2.925 kasus.

Berdasarkan data tersebut, kata Dalu, Ridwan Kamil harus mengambil langkah antisipatif demi keselamatan siswa sekolah yang mengikuti PTM dan mencegah lonjakan kasus Covid-19.

"Mempertimbangkan dengan seksama data perkembangan kondisi Covid-19 sebagai dasar ilmiah dalam menerapkan program pelaksanaan PTM Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi secara ketat dan penuh kehati-hatian," ujar Dalu.

Lihat Juga : Aturan PPKM Level 2 yang Berlaku di Jabodetabek hingga 31 Januari

Di sisi lain, Dalu juga meminta Ridwan Kamil dan jajarann memperbaiki penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara konkrit, menjalankan program pendampingan orang tua, dan peserta didik.

"Serta melakukan peningkatan kapasitas satuan tugas Covid-19 di sekolah, serta koordinasi antar instansi pemerintah terkait dukungan terhadap mobilitas anak-anak dan kegiatan di sekolah," katanya.

Dalu berharap Gubernur Jabar dan bupati/wali kota di Jabar agar tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan masyarakat, termasuk anak-anak, selama pandemi Covid-19 yang masih terjadi sebagaimana hal baik yang sudah dilakukan untuk menanggulangi penyebaran pandemi selama dua tahun ini.