Murid SD di Medan Korban Vaksin Kosong Bertambah Jadi Dua Orang

CNN Indonesia
Selasa, 25 Jan 2022 18:08 WIB
Ilustrasi. Diduga ada dua siswa di Medan yang menjadi korban suntik vaksin kosong. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Medan, CNN Indonesia --

Polisi menyebut ada dua murid Sekolah Dasar (SD) Wahidin, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, yang menjadi korban vaksin Covid-19 kosong.

"Ada penambahan korban. Jadi dari pengembangan yang tadinya kita lakukan penyelidikan terhadap satu orang yang viral di video dari pengembangan ternyata ada dua korban di sekolah yang sama," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, Selasa (25/1).

"Satu yang sudah dilaporkan juga termasuk orang tua dari kedua korban sudah kita minta keterangan," lanjutnya.

Hal itu diketahui usai Polda Sumatera Utara mengambil alih penanganan kasus dugaan suntikan tanpa cairan vaksin Covid-19 ke murid SD yang videonya empat viral beberapa waktu lalu.

"Proses penyidikannya ditarik ke Polda dari Polres Pelabuhan Belawan. Ditreskrimum dan Ditreskrimsus yang akan mendalami lebih jauh," ucap dia.

Selain itu, status dari dokter yang menjadi vaksinator juga masih sebagai saksi. Kegiatan vaksinasi itu sendiri diinisiasi oleh Polres Pelabuhan Belawan.

"Karena kita juga belum menentukan status tersangka karena kita belum mengetahui motifnya, kita masih menggali. Yang jelas dokter terduga itu telah menyampaikan permohonan maaf, khilaf dan itu terus digali," bebernya.

Diketahui, seorang vaksinator diduga menginjeksi suntikan tanpa cairan vaksin ke murid SD Wahidin, Medan.

Dalam video yang beredar, dokter yang mengenakan pakaian berwarna maroon dan rompi hijau hitam itu tengah mengeluarkan suntikan dari segel kertas. Dokter berinisial G itu langsung menarik sedikit ujung tuas spuit dan menginjeksi ke lengan sebelah kiri murid SD itu.

Akan tetapi, suntikan itu tak berisi cairan vaksin alias kosong. Kemudian, wanita berkerudung tersebut mengambil tisu dan meletakkannya di lengan murid SD yang disuntik tadi. G yang merupakan tenaga kesehatan di RS Delima Medan ini masih diperiksa oleh penyidik.

(fnr/arh)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK