Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menargetkan angka stunting di Ibu Kota turun hingga 0 persen. Saat ini, stunting di Jakarta masih berada di angka 16,8 persen.
Stunting adalah masalah kesehatan terkait pertumbuhan balita yang tak optimal akibat asupan gizi yang kurang.
"Walaupun di Jakarta angkanya kecil, tapi sesungguhnya di Jakarta harusnya angkanya nol. Jadi kita tidak boleh targetnya kecil, targetnya di Jakarta ini harus nol," kata Anies dalam acara peluncuran beras fortifikasi FS Nutri Rice di Balai Kota, Jakarta, Selasa (25/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merujuk hasil Studi Status Gizi (SSGI) Tahun 2021 yang dirilis Kementerian Kesehatan, angka stunting di Jakarta saat ini 16,8 persen. Angka itu turun dari 20,0 persen pada tahun 2019.
Anies mengatakan, salah satu pencegahan stunting adalah dengan pola makan bagi calon ibu dan anak di usia muda. Pemprov DKI lewat PT Food Station yang merupakan BUMD lantas bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional, dan PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) menciptakan beras fortifikasi FS Nutri Rice.
Menurut Anies, beras FS Nutri Rice yang kaya dengan vitamin dan mineral ini, diharapkan dapat meningkatkan kecukupan gizi, khususnya untuk perempuan hamil dan generasi muda di DKI Jakarta.
"Demi mewujudkan hal tersebut, pendistribusian beras FS Nutri Rice perlu dilakukan secara merata dan tepat waktu," ujarnya.
Anies berharap langkah ini menjadi babak baru penanganan stunting di ibu kota. Tinggal bagaimana beras terdistribusi dengan baik dan menjangkau semua kalangan.
"Sehingga, dari nutrisi sudah terjaga, maupun sisi tradisi kita masyarakat Indonesia terjaga juga, karena mayoritas memakan beras. Semoga kampanye produk ini lebih luas lagi, karena nasi itu tidak bisa dipandang sama," jelas Anies.
"Karena ada jenisnya, dan perbedaan kualitas gizinya juga berbeda. Karena BRIN telah melakukan riset, Food Station yang memproduksi dan SKPD terkait mendukung menginformasikan keberadaan Nutri Rice ini kepada masyarakat," imbuhnya menambahkan.
(dmi/bmw)