Sebaran varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau yang dikenal dengan varian Omicron di Indonesia terus bertambah, terkini berjumlah 1.998 kasus. Pemerintah menyebut, mayoritas merupakan kasus penularan dari para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), namun transmisi lokal juga mulai meningkat.
Di tengah lonjakan Omicron, kasus harian Covid-19 juga mulai mengalami peningkatan. Kondisi itu menyebabkan tingkat keterisian rumah sakit di Ibu kota dan sejumlah daerah lain mengalami peningkatan.
CNNIndonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan temuan kasus varian Omicron di Indonesia kembali bertambah sebanyak 222 kasus dari laporan sebelumnya. Per 26 Januari, jumlah kasus Omicron meningkat menjadi 1.988 kasus.
Berdasarkan data milik Kemenkes, mayoritas kasus datang dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), dengan kedatangan dari negara Arab Saudi, Turki, dan Amerika Serikat.
"Terdiri dari PPLN 1.160 orang, transmisi lokal atau non-PPLN 606 orang, dan masih belum diketahui sumber penularan 232 orang," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (27/1).
Lihat Juga :![]() Update Corona 27 Januari Jumlah Positif Covid-19 Melonjak, Tembus Hingga 8.077 Kasus |
Data harian yang dirilis Satgas Covid-19 per hari ini, Kamis (27/1) mencatat terdapat penambahan kasus Covid-19 baru sebanyak 8.077 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 1.643 kasus, dan 7 kasus meninggal baru.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 4.309.270 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 4.129.305 orang dinyatakan pulih, 35.704 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 144.261 orang lainnya meninggal dunia.
Dari 1.998 kasus Omicron tersebut, 311 di antaranya masih belum diketahui sumber kedatangan PPLN. Sementara urutan paling banyak berasal dari kedatangan PPLN Arab Saudi sebanyak 151 orang, disusul Turki 134 orang, dan Amerika Serikat 105 orang.
Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit Covid-19 di Jakarta mulai meningkat. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan BOR di Jakarta saat ini mencapai 45 persen.
"Untuk keterisian ICU itu 14 persen, keterisian isolasi itu 45 persen," kata Dwi kepada wartawan, Kamis (27/1).
Kendati mengalami lonjakan, Dwi mengklaim saat ini kondisi fasilitas rumah sakit masih aman dan memadai. Ia menyatakan, tingkat keterisian itu masih cukup bisa dikendalikan.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan, sekolah yang ditemukan kasus Covid-19 tidak harus menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM). Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, penutupan sekolah itu tergantung dengan kondisi penularan.
Menurut Dwi, penutupan itu harus melihat sejauh mana risiko penularan dari kasus yang ditemukan di sekolah itu.
"Jadi kita melihat sejauh mana ada risiko perluasan dari kasus, artinya kalau kita lihat berdasarkan penelusuran dari sekolah, penularan pada kelompok kecil," jelas Dwi kepada wartawan, Kamis (27/1).
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengklaim pemerintah dan warga untuk pertama kalinya berhasil mengendalikan laju penyebaran kasus virus corona pasca libur panjang di Indonesia.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan libur panjang yang dimaksud kali ini adalah pasca natal dan tahun baru 2022 (nataru). Wiku mengklaim penambahan kasus Covid-19 harian belakangan masih jauh dari prediksi lonjakan kasus oleh pemerintah.
"Kesimpulannya kita telah berhasil untuk pertama kalinya melewati periode libur panjang nataru dengan tetap mempertahankan kondisi kasus yang terkendali," kata Wiku.
Capaian vaksinasi covid-19 di Indonesia per Kamis (27/1) Pukul 12.00 WIB tercatat, yakni 183.060.035 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, 126.413.464 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 87,90 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 60,70 persen.
Lihat Juga : |