Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merespons sejumlah aduan warga penerima program vaksinasi Covid-19 dengan skema Gotong Royong yang mengaku belum mendapatkan tiket booster di aplikasi PeduliLindungi.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengakui sementara ini pemerintah belum mengatur skema booster untuk penerima vaksin Gotong Royong. Namun ia mengaku dalam waktu dekat, pemerintah kemungkinan akan memperbolehkan mereka mendapatkan vaksin booster melalui program pemerintah.
"Iya [belum]. Untuk program vaksin Gotong Royong masih dalam tahap persiapan. Sudah di pembahasan," kata Nadia kepada CNNIndonesia.com, Jumat (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadia mengingatkan program vaksinasi booster khusus untuk kelompok rentan dan lansia sudah bisa dilakukan di seluruh Indonesia. Sementara untuk masyarakat umum tergantung capaian vaksinasi daerah, yaitu sudah mencapai vaksinasi dosis pertama sebanyak 70 persen dan 60 persen untuk dosis kedua.
Adapun syarat lain yang harus dipenuhi warga penerima booster berdasarkan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah, orang dewasa di atas 18 tahun, dan penyuntikan dilakukan dengan jangka waktu di atas 6 bulan setelah dosis kedua.
Lebih lanjut, Nadia juga menargetkan program pemberian vaksin virus corona booster di Indonesia akan rampung pada akhir 2022 mendatang. Target tersebut menurutnya telah memperhitungkan masih banyaknya warga yang belum menerima vaksin primer dosis kedua.
"Target sampai akhir Desember 2022 ya, karena masih menunggu yang sekarang masih ada yang belum vaksin dosis satu dan dua kan," kata dia.
(khr/isn)