Dokter Tersangka Vaksin Kosong di Medan Tak Ditahan
Dokter G, tersangka pelaku suntikan tanpa cairan vaksin Covid-19 ke murid Sekolah Dasar (SD) Wahidin, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan tak ditahan kepolisian. Polisi beralasan hukuman yang mengancam menjeratnya di bawah lima tahun.
"Kita terus mencari terobosan hukum untuk memperberat tindakannya dengan membuktikan unsur kesengajaan tadi," kata Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Sabtu (29/1).
Panca mengatakan penyidik masih mendalami motif dari dokter G termasuk apakah dalam peristiwa itu ditemukan ada unsur kesengajaan atau kelalaian.
"Kita kejar tidak hanya motif, tapi apa yang dilakukan oleh dia, sejauh mana ini dia lakukan dengan sepengetahuan dan sesuai profesinya. Makanya kita lebih melihat kepada apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian," terangnya.
Panca menduga murid SD yang diduga menjadi korban suntikan vaksin tanpa cairan vaksin Covid-19 itu lebih dari satu orang.
"Pada saat itu ada 460 siswa. Lalu ada dua tim, sebanyak 500 dosis. Ternyata setelah selesai masih dikembalikan ada 100 dosis lagi. Artinya ada selisih 60 orang yang menjadi pertanyaan kita. Kenapa yang dikembalikan 100 bukan 40 dosis. Termasuk siapa 60 dari siswa itu. Ini masih didalami dan diperiksa laboratorium si anak," urainya.
Dia menegaskan akan menindak tegas pelaku yang melakukan penyimpangan dalam pemberian vaksinasi.
"Tidak boleh hal ini membuat masyarakat takut untuk melakukan vaksin. Bahwa setiap individu yang melakukan penyimpangan akan kita proses sesuai aturan dan harus bertanggung jawab atas perbuatannya," bebernya.
Diketahui, seorang vaksinator diduga menginjeksi suntikan tanpa cairan vaksin ke murid Sekolah Dasar (SD) Wahidin, Jalan Komodor Laut Yos Sudarso Kilometer 16, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Sumut.
Dalam video yang beredar, dokter yang mengenakan pakaian berwarna maroon dan rompi hijau hitam itu tengah mengeluarkan suntikan dari segel kertas. Dokter berinisial G itu langsung menarik sedikit ujung tuas spuit dan menginjeksi ke lengan sebelah kiri murid SD itu.
Akan tetapi, suntikan itu tak berisi cairan vaksin alias kosong. Kemudian, wanita berkerudung tersebut mengambil tisu dan meletakkannya di lengan murid SD yang disuntik tadi. Di kesempatan terpisah, dokter G membantah menyuntikkan vaksin kosong kepada murid SD.