Jokowi Minta Anies, RK dan Wahidin Halim Segera Evaluasi PTM Sekolah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tiga provinsi penyumbang kasus aktif virus corona (Covid-19) terbanyak yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten segera dievaluasi.
Pemerintah dalam beberapa pekan terakhir mulai mengidentifikasi kasus Covid-19 yang menyasar siswa hingga guru. Sementara pelaksanaan PTM terbatas di sejumlah kota masih berkapasitas 100 persen.
"Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten," kata Jokowi dalam pengantar yang dikutip dari situs Sekretariat Kabinet RI, Selasa (1/2).
Lihat Juga : |
Selain itu, Jokowi juga mendorong agar percepatan program vaksinasi Covid-19 dilakukan kepada sasaran warga lansia dan juga anak-anak usia 6-11 tahun guna memberikan proteksi tambahan saat pelaksanaan PTM.
Jokowi juga berpesan agar strategi surveilans testing, tracing, dan treatment (3T) terus ditingkatkan. Ia juga mendorong agar TNI dan Polri ikut membantu mendisiplinkan protokol kesehatan Covid-19 di tengah masyarakat, serta membantu aktivitas pelacakan kontak erat.
"Tetapi juga masyarakat ditenangkan dan tidak usah panik, tapi harus tetap waspada," ujarnya.
Diketahui, sebanyak 68 sekolah kembali menggelar PTM 100 persen setelah sebelumnya menutup kegiatan secara langsung imbas temuan Covid-19.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patriamengatakan saat ini ada 22 sekolah yang masih menutup PTM 100 persen alias menggelar pembelajaran jarak jauh dari sebelumnya 90 sekolah.
"Sampai tanggal 26 Januari ini, tinggal 22 sekolah yang menutup PTM karena Covid-19. Mudah-mudahan beberapa hari lagi akan semakin berkurang," kata dia,kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (26/1) malam.
Dia sebelumnya menjelaskan 90 sekolah jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA menunda PTM100 persen. Yang terbanyak kasus Covid-19 ada di jenjang SMA dengan 30 sekolah.
(asa/asa)