Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak talenta muda NU, seperti Ainun Najib, pulang dari luar negeri.
Pria yang akrab disapa Gus Fahrur itu mengatakan saatnya para anak muda Nahdliyyin membangun bangsa. Menurutnya, Indonesia membutuhkan kemampuan para pemuda seperti Ainun untuk mengembangkan bidang teknologi.
"Saya kira anak-anak muda pintar-pintar itu sudah saatnya pulang, membangun teknologi tinggi di Indonesia, dan akan memajukan Indonesia. Saya kira harus disambut baik itu," kata Fahrur saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (1/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahrur berkata kerja di Indonesia lebih baik daripada di Singapura. Dia menyebut Singapura bukan negara kaya karena tidak punya sumber daya alam melimpah.
Dia meyakini Indonesia akan lebih makmur di masa mendatang. Pasalnya, tren investasi mendatang berkaitan dengan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.
"Saya kira mereka (Ainun dkk) juga akan tertarik melihat peluang investasi Indonesia itu besar, sangat besar. Kita negara yang kaya raya. Artinya, kesempatan bisnis ke arah digitalisasi," ujarnya.
Fahrur yakin anak-anak muda NU lainnya mau kembali ke tanah air. Dia menyarankan pemerintah menyiapkan tempat bagi generasi muda berbakat tersebut.
"Sebetulnya gaji di Singapura untuk sekelas beliau (Ainun) itu Sin$ 7.500, tidak terlalu tinggi. Artinya, perusahaan BUMN bisa memberi salary dengan baik," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memuji talenta-talenta muda yang dimiliki NU. Dia mengatakan anak-anak muda itu saat ini bekerja untuk perusahaan swasta di luar negeri.
Jokowi memberi contoh Ainun Najib yang bekerja di Singapura. Dia meminta para kiai untuk merayu Ainun dkk pulang ke Indonesia.
"Masih muda sekali, namanya Mas Ainun Najib, NU, tapi di sana gajinya sangat tinggi. Jadi, kalau diajak di sini harus bisa menggaji lebih gede dari yang di Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai, kalau beliau yang ngendiko, digaji berapa pun, Bismillah pasti mau," ungkap Jokowi pada peringatan Hari Lahir ke-96 NU di Balikpapan, Senin (31/1).
(dhf/bac)